Lurah Susan Apresiasi Bantuan dari Kopassus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli menyatakan apresiasinya kepada Kopassus karena telah membantu seorang warga RT 012 RW 002 kelurahan Lenteng Agung merenovasi rumahnya.
“Ini merupakan salah satu kebanggaan juga bagi warga Lenteng Agung karena terpilih untuk direnovasi rumahnya dengan bantuan Kopassus,” kata dia kepada satuharapan.com di salah satu rumah warga RT 012 RW 002, Senin (14/4). “Saya mengucapkan terima kasih kepada Kopassus karena bukan kali ini saja warga Lenteng Agung dibantu, tetapi saat musibah banjir kemarin Kopassus juga turun tangan membantu warga Lenteng Agung untuk mengungsi dan memberikan persediaan pangan.”
Lurah Susan juga mengungkapkan banyak warga RW lain di kelurahannya ingin rumah mereka ikut direnovasi. Namun, dia menyatakan kepada warga bahwa hal itu bukanlah wewenangnya untuk memutuskan rumah siapa yang akan direnovasi yang sesuai dengan kriteria dari Kopassus yaitu warga binaan Kopassus dan yang tinggal di sekitar wilayah Kopassus.
Rohimah yang rumahnya direnovasi mengaku merasa bersyukur dan banyak berterima kasih kepada Kopassus dan Lurah Susan. Dia juga menyatakan akan merawat rumah tersebut dengan sebaik mungkin.
Program Jaring Apung
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Susan menyatakan ketertarikan terkait program jaring apung untuk menyaring sampah yang dipasang di sepanjang sungai Ciliwung oleh Kopassus. Namun, program jaring apung hanya bisa direalisasikan jika ada permintaan dari warga. Susan Jasmine, selaku Lurah Lenteng Agung akan membantu ke tingkatan selanjutnya ketika ada permintaan dari warga.
Oleh karena itu, Lurah Susan meminta Ketua RT 012 RW 002 untuk mengusulkan permohonan jaring apung ketika ada sosialisasi musyawarah perencanaan (musren). Jadi, Lurah Susan bisa mengusahakan jaring apung bisa terealisasi.
Wakil Asisten Intelejen (Waasintel) Komandan Jenderal Kopassus Letnan Kolonel (Inf) I.G. Putu Danny menjelaskan bahwa program jaring apung tersebut dipasang untuk menjaring sampah-sampah yang hanyut di Sungai Ciliwung. Ketika jaring itu sudah penuh akan diangkat lalu dipilih mana sampah yang bisa di daur ulang dan yang bisa dijadikan pupuk kompos.
“Jadi, selain dapat mengurangi risiko banjir, jaring apung ini juga bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...