Mabuk, Menteri Muslim Pertama Swedia Mundur
SWEDIA, SATUHARAPAN.COM – Aida Hadzialic, Menteri Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi dan Pelatihan Swedia mengundurkan diri dari jabatannya setelah tertangkap mengemudi dalam keadaan mabuk.
Menteri muslim pertama di Swedia ini menyebut kejadian itu merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Dia terancam hukuman hingga enam bulan penjara setelah polisi mendeteksi tingkat alkohol dalam darahnya mencapai 0,2 gram per liter.
Dia mengatakan telah minum segelas anggur bersoda dan segelas anggur merah dalam suatu acara malam di Kopenhagen, Denmark. Dia lalu berangkat ke Malmo, di selatan Swedia, empat jam kemudian.
Hadzialic mengira setelah empat jam, sistem dalam tubuhnya sudah bisa menetralisir alkohol yang diminumnya.
“Saya memilih melakukan ini (mundur dari jabatannya) karena saya percaya apa yang saya lakukan adalah kesalahan serius,” kata dia seperti yang diberitakan oleh bbc.com pada hari Minggu (14/8).
Swedia adalah salah satu dari sejumlah negara yang menetapkan batas alkohol sangat rendah untuk mengemudi.
Inggris (kecuali Skotlandia) dan Malta, serta Amerika Serikat menetapkan batas alkohol 0,8 gram per liter darah.
Sementara sebagian besar negara Eropa seperti Jerman, Prancis, Spanyol, Italia -juga Skotlandia menetapkan batas alkohol 0,5 gram per liter darah.
Swedia, Polandia, Estonia, Siprus 0,2 gram per liter darah.
Sedangkan Republik Czech, Hungaria, Romania, Slovakia - tak mengizinkan ada alkohol sama sekali untuk pengemudi.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...