Mahasiswa UB Raih Emas di Kompetisi Dunia Inovasi Teknologi
MALANG, SATUHARAPAN.COM – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) meraih medali emas di Malaysia Technology Expo 2016.
Mahasiswa UB itu ialah Muhammad Bagus Ardiwiyatna dan Arif Wicaksono (TEP), serta Bekti Sri Utami (PKH) berhasil menjadi satu-satunya delegasi Indonesia peraih medali emas pada ajang kompetisi inovasi teknologi, yang diikuti berbagai delegasi seluruh dunia itu.
Bagus dan kawan-kawan merancang bangunan pembangkit listrik bertenaga ombak berbasis piezoelectric. Karya berjudul "Breakwater Electrical System , Design of an Electric Power Plant Based on Piezoelectric in Hybrid Breakwater Construction" itu, seperti dikutip dari siaran humas yang dimuat di situs resmi ub.ac.id, merupakan rancang bangun pembangkit listrik yang mengkombinasikan antara bangunan pemecah ombak dan piezoelektrik.
Piezoelektrik berfungsi sebagai generator penghasil listrik. Piezoelektrik merupakan suatu material yang akan menghasilkan energi listrik ketika mendapatkan tekanan. Tekanan yang kami gunakan untuk piezoelektrik, berasal dari ombak air laut. Jadi bangunan itu tidak hanya sebagai pemecah ombak tetapi juga sekaligus pembangkit listrik.
Nantinya, hasil listrik yang dihasilkan akan diolah oleh rangkaian sistem untuk distabilkan. Hasil akhirnyalah yang kemudian akan digunakan untuk men-charger baterai dengan prinsip seperti penyimpanan baterai pada panel surya.
Selama ini, ketiga mahasiswa itu merasakan masih kurang maksimalnya pemanfaatan potensi lautan selain dari sektor perikanan. Padahal, sebagai negara tropis, Indonesia sangat kaya akan lautan. Terutama laut yang tersambung langsung dengan Samudera Hindia atau Pasifik, yang ombaknya relatif bertenaga.
"Sayang rasanya kalau tidak dimanfaatkan. Inilah yang kemudian mendasari kami melakukan penelitian ini," mereka memaparkan.
Pada kompetisi inovasi teknologi yang berlangsung 18-20 Februari 2016 di Putra World Trade Centre itu, peserta dari berbagai negara mempresentasikan poster dan prototipe rancangan pada masing-masing booth untuk dinilai dewan juri. Selain tim Universitas Brawijaya, peraih medali emas adalah kontingen dari Malaysia, Taiwan, dan Zagreb-Kroasia.
Selain meraih medali emas, ketiga mahasiswa Universitas Brawijaya itu juga berhasil meraih special award dari Indonesian Invention and Innovation Promotion Associations (INNOPA) dan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA). (prasetya.ub.ac.id)
Editor : Sotyati
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...