Mahasiswa Yahudi Ditikam Saat Beribadah di Sinagoga Terekam Kamera
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Seorang mahasiswa Yahudi ditikm saat sedang beribadah di sebuah sinagoga di Brooklyn, New York, AS, kemarin.
Insiden tersebut terjadi di Chabad Lubavitch World Headquarters, menurut laporan CNN, mengutip kepolisian setempat.
Kepolisian yang bergegas ke lokasi kejadian meminta pelaku menjatuhkan pisau dan menembak pria tersebut di bagian dada setelah ia berusaha menyerang seorang aparat.
CNN melaporkan korban yang kemudian diketahui bernama Levi Rosenblat, dirawat di rumah sakit, tanpa memberikan detail mengenai penyerang.
Menurut The New York Post, pria penyerang yang diperkirakan berusia 49 tahun, masuk ke tempat suci dan langsung menemui sekelompok mahasiswa yang sedang berada di sana.
Menurut Crownheights.info, pria itu tampak merasa terganggu dan gelisah, tetapi kemudian berbicara dengan para mahasiswa. Bahkan ia, menurut The New York Post, sempat meminta alkitab.
Insiden yang sebagian diantaranya terekam oleh video, terjadi sekitar pukul 1:40 siang.
"Saya ingin membunuh orang Yahudi!," demikian ia berteriak.
Tiba-tiba, dia mengeluarkan pisau sembilan inci dan menikam salah satu mahasiswa, laki-laki berusia 22 tahun. Saat sudah berdarah, korban berlari ke luar dari sinagoga untuk mencari bantuan.
Ketika polisi tiba di tempat dan mendekat untuk menangkap pria pelaku, mereka tidak mendapatkan perlawanan. Pria itu meletakkan pisaunya.
Namun ketika polisi menangkapnya, ia bergegas untuk mengambil pisaunya kembali. Dari rekaman video tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya, tapi seiring dengan pergerakan pria itu di ruangan tersebut dan mengarah kepada para petugas, polisi segera menembaknya. Peluru mengenai dadanya dan ia dilarikan ke rumah sakit. Laporan dari rumah sakit beberapa waktu kemudian menyatakan dia meninggal.
Motif penyerangan itu sendiri masih belum jelas.
"Sementara kita sangat sedih dengan segala sesuatu yang telah berlangsung, kami sangat berterima kasih kepada polisi untuk respon cepat dan kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan mereka," kata Motti Seligson, Imam di Chabad Lubavitch. (AFP/Antara/Washington Post/independent.co.uk)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...