Mahathir Mundur dari Posisi Penasihat Petronas
KUALALUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengundurkan diri sebagai penasihat perusahaan minyak negara itu, Petronas. Demikian dilaporkan media setempat, Senin (2/12).
Mahatir ( 88 tahun) yang lama menjabat sebagai PM Malaysia dan mengundurkan diri pada 2003, kemudian menjabat sebagai penasihat Petronas. Dia mengundurkan diri dari jabatan itu secara efektif mulai 1 Desember, kata surat kabar New Straits Times.
Namun kantor Mahathir tidak segera mengkonfirmasi pengunduran diri dan mengatakan akan mengeluarkan pernyataan di kemudian hari. Juga belum ada tanggapan segera dari Petronas, namun muncul berita bahwa pihak Petronas langsung melapor kepada perdana menteri .
Surat kabar Star melaporkan bahwa Mahathir telah memutuskan untuk mundur atas saran dokternya. Mahathir dirawat di rumah sakit bulan lalu karena ada infeksi pada paru-paru, meskipun dia secara umum dalam kesehatan yang baik. Dia juga masih sering memberikan wawancara dan mengkritik pemerintah dari luar pemerintahan.
Soal Kegagalan Mukhriz
Laporan ini juga bersamaan dengan hari pertama United Malays National Organisation (UMNO) yang telah berkuasa di negara itu dalam beberapa dekade untuk menyelenggarakan sidang umum tahunan. Mahatir diharapkan untuk hadir.
Hubungan antara Mahathir dan Perdana Menteri, Najib Razak telah, menjadi renggang dalam beberapa bulan terakhir. Ketegangan itu terutama atas penolakan Najib untuk mendukung putra Mahathir untuk menduduki pos yang berpengaruh sebagai salah satu dari tiga wakil presiden UMNO. Mukhriz Mahathir, putranya, tidak mendapatkan tawaran untuk posisi itu pada pertemuan internal bulan Oktober.
Mahathir diyakini masih merupakan kekuatan yang berpengaruh dalam tubuh UMNO. Dia mengkritik Najib dalam sebuah wawancara dengan Reuters sebelum pemungutan suara. Dia mengatakan para penggantinya kurang layak.
Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah 22 tahun berkuasa dan diangkat sebagai penasihat Petronas.
Namun posisisnya di produsen mobil nasional, Proton, masih dipegang. Selain itu, Mahathir juga merupakan Kanselir di Universiti Teknologi Petronas (UTP), penasihat Langkawi Development Authority (Lada) dan Tioman Development Authority (TDA).
Kritikan Tajam
Sebelumnya, sejumlah pengamat melontarkan kritik pada dia yang disebutkan menggunakan pengaruhnya untuk memastikan kontrak dengan sekutu dan rekan bisnis. Namun Mahathir membantah tuduhan tersebut.
Petronas dinilai sebagai salah satu BUMN Malaysia yang paling efisien, dan menempatkannya sebagai perusahaan energi global dalam beberapa tahun terakhir. Namun di dalam negeri perusahaan itu tetap berada di bawah tekanan untuk memenuhi peran sosial dan politik.
Hal itu merupakan sumber pendapatan terbesar pemerintah dan pilar kebijakan nasional lama untuk mempromosikan peran ekonomi yang lebih besar bagi mayoritas etnis Melayu di Malaysia.
Di Malaysia, sekarang perhatian tertuju kepada Perdana Menteri Najib Razak; apakah dia akan menerima pengunduran Mahatir yang dikenal sebagai Dr. M itu, dan apa reaksinya.
Menurut media Malaysia Cronicle, di kalangan UMNO memang dibicarakan tentang gagalnya Mukhriz menduduki salah satu kursi dari tiga Wakil Presiden UMNO.
Ada pihak yang memperikaran bahwa Najib akan menolak surat pengunduran diri Mahathir dengan beberapa alasan, meskipun mungkin akhirnya dan keinginannya menerima.
Editor : Sabar Subekti
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...