Majalah Yahudi Jerman Hilangkan Logo Hindari Serangan Anti-Semit
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Majalah Yahudi di Eropa, Judisches Berlin, akan menghapus logo mereka dari amplop pengirimannya kepada para pelanggan, meskipun hal itu diperkirakan akan menghabiskan dana yang banyak. Hal ini mereka lakukan di tengah meningkatnya serangan dari kalangan anti-Semit di Eropa yang terjadi akhir-akhir ini.
Judisches Berlin, majalah bulanan yang ditujukan untuk komunitas Yahudi di ibu kota Jerman, mengumumkan bahwa dalam edisi terbaru selanjutnya akan mengirimkan majalah itu dalam amplop tanpa gambar logo kepada pelanggannya, menyusul terjadinya beberapa insiden anti-Semit di Eropa.
“Kami membuat keputusan meskipun biaya tambahan yang dikeluarkan akan tinggi, untuk meminimalkan kemungkinan siapa pun di antara 100.000 pelanggan kami merasa dimusuhi,” kata juru bicara majalah tersebut, Ilan Kiesling.
Majalah yang telah diluncurkan pada 1998 lalu menyediakan informasi tentang komunitas Yahudi di Berlin dan di wilayah Jerman lainnya.
“Orang-orang Israel di Berlin diserang karena mereka Yahudi Israel,” kata pemimpin Yahudi Berlin Gideon Joffe dalam majalah tersebut. “Kami belum pada tahap mengatakan bahwa orang Yahudi di Jerman terbunuh hanya karena mereka Yahudi. Tapi beberapa langkah telah diambil untuk melindungi aturan hukum dalam demokrasi Jerman.”
Menurut Joffe, anggota komunitas Yahudi bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Jerman dan polisi untuk berupaya meningkatkan pengamanan.
Pada malam tahun baru, Shahak Shapira (26) keturunan Israel dipukuli oleh sekelompok orang di kereta api bawah tanah setelah ia meminta mereka berhenti menyanyikan lagu-lagu anti-Semit.
World Jewish Congress (WJC) mengutuk serangan itu dan mengatakan insiden tersebut menggambarkan tumbuhnya eksposur waga Yahudi terhadap berbagai kekerasan anti-Semitisme di Eropa.
“Sama seperti yang lain, warga Israel memiliki hak untuk hidup di Eropa dengan aman, tanpa dikhususkan atas dasar kebangsaan atau agama mereka," kata Associate Executive Vice-President WJC, Maram Stern.
Polisi Berlin mengatakan tidak ada peningkatan serangan anti-Semit di kota itu pada tahun 2014, tetapi pengamanan ketat masih ditempatkan di sekolah-sekolah, pemakaman dan lembaga Yahudi. Setelah serangan baru-baru ini di Kopenhagen dan Paris, Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan pentingnya kehidupan Yahudi di Jerman, dan mendesak orang-orang Yahudi untuk tinggal di Eropa.
Awal bulan ini, kelompok Yahudi terkemuka mengkritik pemerintah Jerman yang membentuk sebuah komisi baru tentang anti-Semitisme tanpa ada satu orang Yahudi pun anggotanya. (ynetnews.com)
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...