Majelis Kesehatan Dunia ke-73 Ditutup, Komitmen Kuat terhadap Respons COVID-19
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-73, yang untuk kali pertama digelar secara virtual sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) didirikan pada 1948, ditutup pada Selasa (19/5), dengan komitmen global yang kuat untuk memerangi pandemi COVID-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sambutan penutupnya, fokus organisasinya kini adalah memerangi pandemi dengan seluruh alat yang mereka miliki.
“Pada akhirnya, yang terpenting adalah kehidupan. Itulah yang seharusnya menjadi inti dari semua yang kita lakukan, dan yang kita ucapkan,” ujarnya.
“Untuk semua yang COVID-19 telah renggut dari kita, itu juga memberi kita sesuatu, pengingat tentang hal yang benar-benar penting, dan kesempatan untuk menempa masa depan bersama,” ia menambahkan.
Sebelum penutupan konferensi virtual pada Selasa, delegasi-delegasi mengadopsi sebuah resolusi penting untuk menyatukan dunia guna memerangi pandemi COVID-19, yang diadopsi oleh konsensus dan disponsori bersama oleh lebih dari 130 negara, termasuk Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, Rusia serta China.
Resolusi tersebut menyatakan solidaritas kepada semua negara yang terkena pandemi, serta belasungkawa dan simpati kepada semua keluarga korban COVID-19, dan menyatakan optimisme pandemi COVID-19 dapat diredam, dikendalikan, dan diatasi melalui kepemimpinan dan kerja sama global yang berkelanjutan, persatuan dan solidaritas.
Resolusi tersebut mengakui peran kepemimpinan kunci WHO dan peran mendasar sistem PBB dalam mendorong dan mengoordinasikan respons global yang komprehensif terhadap pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, resolusi itu menyerukan peningkatan upaya untuk mengendalikan pandemi, serta akses dan distribusi yang adil dari semua teknologi dan produk kesehatan penting untuk memerangi virus.
Selain itu, peningkatan upaya untuk mengidentifikasi sumber virus zoonosis dan rute penularan ke populasi manusia serta evaluasi komprehensif dari respons global juga termaktub dalam resolusi itu.
Seorang juru bicara WHO mengatakan kepada media bahwa ketika para menteri kesehatan dari hampir seluruh negara di dunia berkumpul untuk pertemuan tersebut, pesan yang konsisten selama pertemuan dua hari itu adalah bahwa persatuan global merupakan alat paling kuat untuk memerangi wabah COVID-19.
Karena wabah, sesi Mei dari Majelis Kesehatan Dunia yang baru saja ditutup dipersingkat menjadi hanya dua hari, dan baru akan menggelar pertemuan kembali pada akhir tahun ini untuk menyelesaikan agenda yang tersisa. (Xinhua/Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...