Majus Keempat dan Orang Samaria yang Baik Hati
Majus keempat telah berjumpa dengan Sang Bayi yang dicarinya itu saat menolong sesamanya yang menderita.
SATUHARAPAN.COM – Alkisah, ketiga orang Majus sesungguhnya telah berkencan dengan seorang Majus lain, Majus keempat, bahwa mereka akan bersama-sama mencari Bayi yang akan menjadi Raja Israel, saat bintang penunjuk muncul di langit. Apa lacur, Majus keempat terlambat tiba di tempat yang dijanjikan karena di tengah jalan ia menolong seorang lelaki yang tergeletak di tepi jalan dalam keadaan setengah mati.
Sebagai cendekia perbintangan, yang juga tabib, Majus keempat sadar bahwa ia wajib menolong orang itu. Ia tidak bertanya seperti para Farisi: ”Jika aku berhenti untuk menolongnya, apa yang akan terjadi padaku?”; melainkan bertanya: ”jika aku tidak berhenti untuk menolongnya, apa yang akan terjadi padanya?” Ia mengorbankan kepentingan dirinya mengikuti bintang di Timur, demi orang lain.
Ia bahkan harus menjual batu permata safir yang telah dipersiapkannya sebagai persembahan bagi Sang Bayi Istimewa itu untuk membeli unta agar dapat mengejar rekan-rekannya melintasi gurun. Namun, sesampai di Betlehem didapatinya kota itu telah sunyi. Banyak keluarga dicekam ketakutan karena pembunuhan bayi laki-laki sesuai perintah Raja Herodes. Di sini pun Majus keempat menolong seorang ibu dengan bayi lakinya yang tertinggal di kota dengan mengorbankan satu lagi batu permatanya: ruby, agar tentara tidak membunuh bayi tersebut.
Batu ketiga, mutiara sebagai persembahan terakhir, dikorbankannya juga setelah ia mengembara selama 33 tahun dalam pencariannya menemukan Bayi itu ketika memutuskan untuk menebus dan membebaskan seorang hamba perempuan yang memohon bantuannya. Pengembaraannya berakhir ketika tahu bahwa Bayi yang ia cari, akan disalibkan bersama dua penjahat. Sang Majus keempat 4 mendapati bahwa ia tak sempat lagi menjumpai Sang Raja yang dicarinya karena menolong orang lain sepanjang perjalanannya selama 33 tahun itu.
Ia kemudian mati tertimpa genting runtuh akibat gempa saat jam 3 sore langit tiba-tiba menjadi gelap gulita dan gempa melanda daerah sekitar Golgota. Namun, suara Tuhan sesaat sebelum mati memberinya penghiburan: ”Apa yang telah kau perbuat bagi sesamamu yang membutuhkan, itu juga telah kau perbuat untuk Aku.”
Majus keempat telah berjumpa dengan Sang Bayi yang dicarinya itu saat menolong sesamanya yang menderita seperti Orang Samaria yang baik hati—yang meski direndahkan orang Yahudi, namun menolong orang Yahudi tertimpa bencana.
Anda semua adalah Majus keempat itu ketika Anda menolong mereka yang membutuhkan bantuan. Bukan membantu mereka yang akan menguntungkan Anda, melainkan mereka yang akan diuntungkan oleh pertolongan Anda. Anda telah berjumpa dengan Allah ketika Anda hidup berkualitas, bukan kuantitas.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...