Mendoakan Presiden yang Galau
Kegalauan dapat membuat beliau mengambil keputusan ”konyol”.
SATUHARAPAN.COM – Sekali lagi kepemimpian Presiden Joko Widodo diuji. Sebelumnya beliau berani mengambil keputusan yang tidak populis: menaikkan harga BBM. Sekarang, beliau mengusulkan seorang calon Kepala Kepolisan Republik Indonesia untuk diuji kelayakan oleh DPR sebagai Kapolri baru yaitu Budi Gunawan. Hal ini menimbulkan pro dan—lebih banyak—kontra sama seperti sebelumnya.
Banyak orang berpikir bahwa Presiden Jokowi memainkan politik balas budi atau juga Presiden Jokowi masih belum bisa memimpin dengan mandiri, masih dibayang-bayangi oleh Megawati. Budi Gunawan dulunya ajudan Megawati kala menjadi Presiden RI. Tak pelak, kepemimpinan Presiden Jokowi semakin diuji ketika KPK menyatakan bahwa Budi Gunawan tersangka korupsi. Meskipun demikian, DPR tetap mengadakan uji kelayakan dan kepatutan. Hasilnya, Sidang Paripurna DPR menyetujui Budi Gunawan menjadi Kapolri. Patut diduga, trik-trik politik ada di dalamnya.
Saya yakin Presiden Jokowi sedang galau. Jika ia tidak melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri, maka ia harus menghadapi DPR—yang penuh intrik politik. Jika ia tetap melantik Budi Gunawan, rakyat menjadi lawannya. Karena itu sama saja mendukung praktik korupsi dan balas budi di bumi Indonesia. Itu bertentangan dengan janjinya kepada rakyat.
Akankah chaos terjadi di negeri tercinta pasca keputusan Presiden Jokowi? Saya harap tidak. Tentu kita ingin tercipta kedamaian dan ketentraman di Indonesia bukan kekacauan. Ini berarti kita harus mendukung Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan yang produktif.
Sepertinya ini hal sederhana dan kadang kita pandang sebelah mata. Berdoa. Berdoa untuk raja-raja dan pembesar-pembesar agar kita dapat hidup tenang dan tenteram. Tetapi itulah yang dibutuhkan Presiden Jokowi. Dia sedang galau. Kegalauan dapat membuat beliau mengambil keputusan ”konyol”. Jangan sampai kekonyolan itu terjadi dan menjadikan negara ini kacau.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...