Makam Pejabat Mesir Zaman Nabi Musa Ditemukan di Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Para arkeolog mengumumkan penemuan peti mati berusia 3.300 tahun di lembah Yizreel, Israel. Diduga milik pemungut pajak Firaun Seti I. Seti I adalah ayah Ramses II—Firaun zaman Musa.
Menurut Israel Antiquities Authority (IAA), peti mati kuno itu ditemukan di pemakaman yang penuh dengan bejana yang berisi persediaan makanan, tulang binatang, dan peralatan makan. Peti mati dari tanah liat dengan penutup berpahat gambar menyerupai manusia itu berisi kerangka manusia dewasa dengan serpihan perunggu, belati perunggu, dan mangkuk di sekelilingnya.
Kerangka manusia itu dikubur bersama cincin emas bertuliskan Seti I, Firaun Mesir yang memerintah sekitar 1290-1279 SM.
"Karena bejana yang dikubur itu buatan lokal, kami menduga jasad yang dikubur adalah pejabat Kanaan, yang berhubungan dengan pemerintah Mesir," kata para arkeolog IAA seperti yang dikutip laman Live Science pada Rabu (9/4). Kanaan adalah daerah kuno yang sekarang wilayah Lebanon, Israel, dan Palestina.
Penemuan Makam
IAA mengadakan penggalian untuk sebelum pembangunan pipa gas alam Israel Natural Gas Lines Company.
Tim arkeolog yang dipimpin Edwin van den Brink, Dan Kirzner, dan Ron Be'eri, menemukan peti mati Zaman Perunggu Akhir dan juga sesaji, sekaligus empat makam lagi yang berisi kerangka dua laki-laki dan dua perempuan yang mungkin kerabat di peti tanah liat.
Peti mati berbentuk manusia yang ditemukan di pemakaman yang ada di Lembah Yizreel itu bergaya Mesir. Pada saat pemakaman itu dilakukan, kekuasaan Mesir meluas ke Kanaan dan kaum elit mengikuti tradisi Mesir.
"Orang biasa tidak akan mampu membeli peti seperti itu. Jelas bahwa yang meninggal dunia merupakan kelompok elite lokal," kata van den Brink.
Di samping kerangka, para arkeolog menemukan segel emas Mesir menempel pada cincin. Segel yang biasa digunakan untuk menyetempel dokumen itu memuat gambar simbol kobra dan nama Seti I, yang berkuasa atas nama Mesir di Kanaan.
Para peneliti IAA menduga kerangka itu mungkin bukan orang Kanaan, tapi pejabat Mesir yang meninggal dunia di luar negeri. IAA mempertimbangkan untuk mengambil contoh DNA dari kerangka dalam peti mati untuk mengetahui asal mereka.
Terkait dengan Musa
Temuan terakhir sarkofagus sekitar satu setengah abad yang lalu di Deir al Balah, di Jalur Gaza. Ada 50 peti mati yang sama digali, kebanyakan oleh perampok kuburan, kata Van den Brink. Beberapa peti mati ditempatkan sekarang dekat pintu masuk ke sayap arkeologi di Museum Israel di Yerusalem. Puluhan sebelumnya ditemukan di Beit Shean, di utara Israel.
Seti I menaklukkan wilayah Israel pada tahun pertama pemerintahannya untuk mengamankan jalur perdagangan Mesir dan mengumpulkan pajak untuk Mesir, kata Ron Beeri, seorang arkeolog yang berpartisipasi dalam penggalian. Pria yang dimakamkan di sarkofagus mungkin telah menjadi kolektor pajak untuk Firaun, Beeri menambahkan.
Seti I adalah ayah dari Ramses II, sering diidentifikasi sebagai Firaun dalam kisah Alkitab eksodus Israel, meskipun Beeri mengatakan tidak ada bukti sejarah untuk mendukung itu.
Tes DNA dapat dilakukan untuk menentukan apakah pria dalam sarkofagus itu orang Kanaan atau Mesir, kata Beeri. (Ant/theguardian.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...