Makan Siang “Wartawan Jokowi” Kini Disajikan Prasmanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kenyamanan wartawan yang bertugas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, terus ditingkatkan pada era Presiden Joko Widodo. Setelah disediakan lemari locker, mesin pembuat kopi instan, dan musala lebih luas, kini makan siang wartawan di Istana Kepresidenan disajikan secara prasmanan.
Keinginan Presiden Jokowi memperbaiki berbagai fasilitas bagi wartawan yang bertugas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, sebenarnya sudah terlihat sejak awal tahun 2015. Saat itu, Presiden Jokowi yang mengunjungi ruang wartawan–berlokasi di sisi utara Kompleks Istana Kepresidenan–sempat menggelengkan kepala menyaksikan beberapa fasilitas yang sudah layak dibereskan.
Penyediaan lemari locker di bulan Februari 2015 menjadi langkah awal perbaikan fasilitas di ruang wartawan Kompleks Istana Kepresidenan. Bersamaan dengan dikeluarkannya kartu identitas wartawan Istana Kepresidenan tahun 2015, setiap media, baik dalam dan luar negeri yang terdaftar, mendapatkan satu lemari locker untuk menyimpan berbagai keperluan masing-masing.
Perbaikan fasilitas bagi wartawan Istana Kepresidenan berlanjut di pertengahan tahun 2015. Kali ini, pihak Istana menyediakan mesin pembuat kopi instan. Mesin yang disponsori oleh merek kopi ternama itu menyediakan tiga jenis kopi, yakni brown coffee, coffee latte, dan coffee latte non sugar. Dengan disedikannya kopi instan tersebut, para wartawan Istana Kepresidenan tidak lagi harus berjalan jauh menuju kantin Sekretariat Negara atau kantin yang berada di utara Istana Merdeka untuk sekadar meneguk secangkir kopi.
Perbaikan faslitas di ruang wartawan Kompleks Istana Kepresidenan kembali berlanjut setelah Pramono Anung Wibowo dilantik sebagai Sekretaris Kabinet, pada bulan Agustus 2015. Perbaikannya, memindahkan ruang musala dari yang sebelumnya berada di sisi barat ruang wartawan Istana Kepresidenan–antara toilet laki-laki dan perempuan–ke sisi utara, bekas ruangan Dharma Wanita Kementerian Sekretaris Negara yang telah sekian lama tidak digunakan.
Perubahan ini cukup membantu wartawan Istana Kepresdienan yang beragama Islam. Sebab, dengan luas ruang musala yang hanya sekitar 4,5 meter persegi, sementara yang baru sekitar 17 meter persegi.
Tinggalkan Nasi Kotak
Perubahan terbaru terjadi pada awal tahun 2016. Mulai hari Senin (4/1) tidak terlihat lagi kotak kardus berisi nasi yang biasanya menghiasi ruang wartawan Istana Kepresidenan. Saat waktu makan siang tiba, yang terlihat kini adalah para petugas catering menyiapkan berbagai menu makanan secara prasmanan.
Para wartawan Istana Kepresidenan pun terlihat menyambut positif perubahan terbaru ini. Beberapa dari mereka menilai perubahan cara penyajian makanan di ruang wartawan Istana Kepresidenan ini membantu mereka untuk menakar porsi makanan yang hendak mereka santap.
“Enak seperti ini, jadi bisa atur banyaknya makanan, kan saya kalau di nasi kotak sering tidak habis,” ucap salah seorang wartawan saat mengantre untuk mengambil makanan di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Kamis (7/1).
Selain membantu wartawan menakar porsi makanan dalam piring, perubahan ini juga dinilai membuat wartawan mendapatkan hidangan yang lebih hangat dan segar. Wartawan tidak lagi menemukan nasi, sayur, atau lauk pauk, yang disajikan dalam kondisi sudah dingin, karena telah berada di dalam kotak kardus beberapa jam sebelumnya.
Kondisi kebersihan ruang wartawan Istana Kepresidenan juga terlihat jauh lebih baik pasca diubahnya cara penyajian makanan ini. Tidak terlihat lagi kotak kardus berserakan di sekitar meja atau lantai tempat wartawan menyelesaikan berbagai tugas jurnalistiknya. Selesai menyantap makan siangnya, para wartawan diharapkan langsung meletakkan piring di wastafel di dalam dapur yang telah disiapkan.
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...