Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:54 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

Makan Takjil Sehat Ramadan, Jangan Terdorong Rasa Lapar

Pembeli memadati pasar ramadhan di Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (11/8). Pasar musiman saat bulan ramadan tersebut menyediakan berbagai menu buka puasa, mulai dari lauk pauk hingga makanan tradisional. (Foto: Antaranews/Puspa Perwitasari)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Ibukota Jakarta mengharapkan peran aktif pemerintah dan pihak terkait untuk tetap memantau jajanan khas yang beredar selama bulan puasa Ramadan 1436 Hijriah.

"Masih khawatir tentang kualitas jajanan yang ada, karena masih banyak ditemukan makanan yang tidak layak konsumsi," kata Anda, karyawan BUMN, ketika mencari makanan berbuka puasa di Jakarta, Kamis (18/6) sore.

Ia menerapkan cara khusus dalam memilih jajanan Ramadan atau takjil sebagai menu berbuka.

"Saya menghindari yang bersoda. Selain itu tempat jual juga harus bersih. Makanan dan minuman tidak dikerumuni serangga. Baiknya ada sosialisasi dari pemerintah atau dinas terkait," kata Anda.

Kemudian, warna makanan dipilih yang tidak mencolok, apalagi menggunakan saus sembarangan.

Senada dengan Anda, Yuni juga mengaku butuh informasi resmi mengenai bahan takjil yang disajikan.

"Bahan olahannya minimal dicantumkanlah, dan harus ada imbauan dari dinas kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM," kata Yuni.

Ia mengaku kesulitan menilai kualitas makanan dari pandangan mata saja. "Jika dilihat, ya, baik fisiknya. Cuma kan orang awam tidak tahu, karena lapar," katanya.

Senada dengan Yuni, Nanda juga kurang percaya dengan jajanan yang tidak ada cap resmi dari BPOM.

"Kalau saya lebih memilih bikin sendiri atau beli bahan. Karena jika tidak ada izin resmi, sekarang bahaya, banyak makanan tidak sehat," kata Nanda.

Menurut pemantauan Antara, penjual takjil sudah memenuhi sepanjang perempatan lalu lintas Tanah Abang, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB. Sementara itu, pada hari pertama puasa, sepanjang Jalan Merdeka Selatan hingga Pasar Baru, Jakarta Pusat, tidak terlalu dipadati penjual takjil.

Jajanan lebih terpusat di area festival-festival kuliner yang diselenggarakan di tempat-tempat hiburan pinggir jalan. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home