Malala: Gadis-gadis Nigeria yang Diculik Itu Adik Saya
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Malala Yousafzai, anak sekolah perempuan asal Pakistan yang selamat setelah ditembak di kepala oleh Taliban, pada Rabu (7/5) mengatakan jika dirinya memandang lebih dari 200 siswi yang diculik oleh militan Islam di Nigeria sebagai adik-adiknya.
Dia berharap supaya dunia tidak tinggal diam melihat kasus penculikan itu. "Jika kita tetap diam maka ini akan menyebar, ini akan terjadi lebih banyak dan lebih dan lebih," katanya kepada BBC.
Berbicara kepada CNN, Malala mengatakan bahwa kelompok ekstremis Boko Haram yang berada di balik penculikan massal tidak mengerti Islam dan belum mempelajari Al-Quran.
"Mereka benar-benar menyalahgunakan nama Islam karena mereka telah melupakan bahwa kata Islam memiliki arti 'perdamaian,’" kata Malala.
"Ketika saya mendengar tentang gadis-gadis di Nigeria diculik, saya merasa sangat sedih dan saya pikir bahwa saudara saya berada di penjara dan saya berpikir bahwa saya harus membela mereka."
Malala ditembak oleh seorang pria Taliban bersenjata pada 2012 karena mengungkapkan pandangan blak-blakannya tentang pendidikan anak perempuan di daerah asalnya di barat laut Pakistan. Setelah menjalani perawatan medis, dia kini tinggal di Inggris.
Malala mengatakan kepada CNN bahwa tindakan Boko Haram itu mengerikan.
"Bagaimana seseorang bisa memenjarakan saudaranya sendiri dan memperlakukan mereka dengan cara yang begitu buruk " katanya, mengacu pada ancaman Boko Haram untuk menjual gadis-gadis itu sebagai budak belian.
"Mereka belum mempelajari Islam, mereka belum mempelajari Al-Quran dan mereka harus mempelajari Islam yang sebenarnya," katanya.
Beberapa negara seperti Inggris, Prancis dan AS telah menawarkan bantuan kepada Nigeria untuk mencari gadis-gadis korban penculikan yang telah menuai kecaman internasional itu.
Ia menambahkan, “kami ingin pemerintah untuk mengatakan kepada kami upaya apa yang pemerintah lakukan untuk menemukan anak-anak itu. Ratusan polisi telah dikerahkan untuk World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) pekan ini.”
“Jadi mengapa tenaga tidak bisa dikerahkan juga untuk mengembalikan anak-anak perempuan itu dengan selamat?” pungkas Rotini Olawakle. (AFP/bbc.co.uk)Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...