Malala Yousafzai: Mandela Pemimpinku
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Malala Yousafzai, yang selamat setelah ditembak di kepala oleh Taliban karena memperjuangkan hak-hak perempuan untuk pendidikan, memberikan penghormatan kepada "pemimpin saya" Nelson Mandela pada Jumat (6/12) setelah kematiannya.
Gadis berusia 16 tahun itu, yang awal tahun ini dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian yang dimenangkan Mandela pada 1993, mengatakan bahwa Mandela "tidak akan pernah mati" dan merupakan "inspirasi abadi" bagi orang-orang di seluruh dunia.
"Nelson Mandela secara fisik terpisah dari kita, tetapi jiwa dan rohnya tidak akan pernah mati," kata Malala, yang kini sekolah di Inggris, dalam sebuah pernyataan.
"Dia milik seluruh dunia karena dia adalah ikon kesetaraan, kebebasan dan cinta, nilai-nilai yang kita butuhkan sepanjang waktu di mana-mana. Perjuangannya yang panjang adalah sebuah demonstrasi besar dari kemanusiaan, tambah Malala.
"Saya telah belajar banyak dari Nelson Mandela dan ia telah menjadi pemimpin saya. Dia adalah inspirasi abadi bagi saya dan jutaan orang lain di seluruh dunia."
Malala ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata Taliban di bus sekolah pada Oktober 2012, sebuah serangan yang menuai kecaman dari seluruh dunia.
Dia menjalani operasi di Inggris, dan sejak pulih dia menjadi juru kampanye pendidikan terkemuka.
Dalam beberapa bulan terakhir Malala memenangkan serangkaian penghargaan termasuk penghargaan Sakharov Uni Eropa untuk hak asasi manusia, yang juga diraih Mandela. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...