Malaysia Bantah Pesawat MAS yang Hilang Sempat Mengudara
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Malaysia langsung membantah kabar media bahwa pesawat Malaysian Airlines (MAS) yang hilang masih mengudara selama beberapa jam setelah melakukan kontak terakhirnya, dan mengatakan foto-foto dari China yang menimbulkan harapan adanya terobosan pencarian pada akhirnya tidak menunjukkan adanya puing-puing.
Para penyelidik dari Amerika Serikat mencurigai pesawat MAS yang hilang masih mengudara selama empat jam setelah kontak terakhir yang dikonfirmasikan, seperti dikabarkan Wall Street Journal pada Kamis (13/3).
Surat kabar itu mengatakan para penyelidik penerbangan dan pejabat keamanan nasional asal Amerika Serikat mendasarkan teori mereka pada data yang terunduh secara otomatis dan dikirim ke lapangan dari mesin Rolls Royce pesawat itu, yang menunjukkan Boeing 777 itu mengudara dengan total waktu lima jam.
WSJ mengaitkan informasi tersebut dengan dua sumber yang tidak diidentifikasi sebagai “sumber yang akrab dengan detail tersebut”.
Hal itu bisa berarti bahwa pesawat MAS yang hilang, dengan 239 penumpangnya, terbang sejauh ratusan mil setelah kehilangan kontak dengan menara pengatur lalu lintas udara pada Sabtu sekitar pukul 01:30 malam (waktu setempat) – sekitar sejam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Malaysia Bantah
“Laporan itu tidak akurat,” ujar Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein atas laporan Wall Street Journal yang mengatakan penyelidik Amerika Serikat (AS) menduga pesawat itu masih terbang.
Laporan itu mengatakan data terkirim secara otomatis ke darat dari mesin Rolls-Royce pesawat itu dan menunjukkan Boeing 777 masih mengudara selama empat jam setelah kontak terakhirnya dengan menara pengatur lalu lintas udara pada pukul 01:30 malam (waktu Malaysia).
“Transmisi terakhir dari pesawat itu terjadi pada pukul 01:07 (waktu setempat) yang menunjukkan semuanya berjalan normal,” kata Hishammuddin.
Pesawat MAS bertolak dari Kuala Lumpur ke Beijing dalam penerbangan semalam saat pesawat itu hilang.
“Tim Rolls-Royce dan Boeing berada di Kuala Lumpur dan bekerja sama dengan tim MAS serta penyelidik sejak Minggu. Masalah-masalah tersebut tidak pernah diangkat.”
Dia juga mengatakan bahwa China memberitahukan kepada Malaysia bahwa foto-foto satelit yang dirilis di situs sebuah badan kelautan pemerintah China, secara jelas menunjukkan tiga objek besar di lokasi yang diduga sebagai tempat terjadinya kecelakaan, dirilis “secara tidak sengaja dan tidak menunjukkan adanya puing-puing.”
Tim pencari sudah mencakup area seluas lebih dari 90.000 km persegi, dari Laut China Selatan hingga perairan dekat pesisir barat Malaysia.
Para penyelidik secara jelas menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan pembajakan sebagai salah satu argumen dan CIA mengatakan bahwa kemungkinan aksi teror belum dikesampingkan.
“Para pejabat kontra terorisme Amerika Serikat sedang mengejar kemungkinan bahwa pilot atau seseorang lainnya di pesawat itu kemungkinan mengalihkannya lokasi yang dirahasiakan setelah secara sengaja mematikan transponder pesawat itu agar tidak terdeteksi radar,” seperti dikabarkan WSJ, dengan mengutip “seseorang yang sedang melacak penyelidikan itu”. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...