Malaysia: Hoaks, Tidak Ada Perintah "Lockdown"
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Tidak ada perintah "Lockdown" di Malaysia hari Senin (16/3) karena Covid-19 seperti yang sedang tren di media sosial.
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Dr Adham Baba mengatakan di akun Facebook resminya bahwa infografis tentang '"Lockdown" di negara itu pada 16 Maret (hari ini) dari jam 8 pagi sampai 10 malam adalah salah.
"Tolong berhenti menyebarkan desas-desus palsu seperti ini," katanya.
Sejak siang hari Minggu (15/3), sebuah infografis yang dibagikan oleh netizen melalui Facebook dan Whatsapp dengan tagar #Malaysialockdown telah menjadi viral.
Infografik, berjudul "Covid-19 hour", berisi beberapa instruksi seperti tidak keluar rumah atau pergi ke tempat-tempat umum seperti supermarket dan restoran dan untuk melakukan sholat.
Seruan itu menekan warga Malaysia supaya tinggal di rumah saja.
Adham menegaskan warga Malaysia agar mematuhi anjuran kesehatan dan jarak sosial satu meter seperti yang direkomendasikan oleh Departemen Kesehatan.
Sebanyak 190 kasus baru Covid-19 dilaporkan di Malaysia pada Minggu (15/3) siang, menjadikan jumlah kumulatif menjadi 428 kasus.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan hingga Minggu (15/3) jam 12.00 tengah hari terdapat penambahan 190 kasus baru positif COVID-19 yang kebanyakan merupakan peserta pertemuan jamaah tabligh di Masjid Jamek Sri Petaling, Kuala Lumpur, pada 27 Februari hingga 3 Maret 2020.
"Terdapat 190 kasus baru yang telah dilaporkan. Ini menjadikan jumlah kasus positif COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 428 kasus," kata Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba dalam keterangan pers di Putrajaya, Minggu. (bernama.com/Ant)
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...