Malaysia Masih akan Terima Asap Sampai November
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Badan Perkiraan Cuaca Malaysia (Malaysia Metrological Department, MMD) memperkirakan Negeri Jiran masih akan diliputi kabut asap sampai November 2015.
“Pada bulan depan, tiupan angin Timur Laut akan dimulai, dan angin yang bertiup dari laut Cina Selatan tidak akan menerbangkan polusi kabut dari Indonesia,” kata Direktur Umum MMD Gayah Ismail, hari Rabu (21/10) seperti dikutip berita.mediacorp.sg.
“Kondisi Malaysia sekarang yang berkabut sekarang belum pasti reda minggu depan dikarenakan arah angin berubah dan berakhirnya hujan tropis,” kata Gayah Ismail.
Sebanyak 2.500 buah sekolah dibeberapa daerah dan negeri di Malaysia ditutup selama tiga hari sejak Senin (19/10) karena kondisi kabut yang semakin tebal - mempengaruhi sekitar 1,7 juta murid.
Parlemen Malaysia akan mendiskusikan tentang kondisi kabut dalam waktu dekat, tentang seberapa jauh pengaruh kabut bagi negara.
Hee Loy Sian, dari anggota Parlemen dari Partai Keadilan Rakyat yang mewakili daerah Petaling Jaya Selatan mengatakan bahwa kabut telah mencapai tingkat yang serius yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tetapi juga pariwisata dan bisnis juga.
Hee mengajukan permasalahan tersebut untuk diperbincangkan di Parlemen Malaysia, beberapa waktu lalu Hee mengaku telah meminta izin ke Wakil Ketua Parlemen Malaysia Ronald Kiandee dia menyebut masalah tersebut diperdebatkan di parlemen.
Catatan Indeks Polutan Malaysia
Pada hari Rabu (21/10) pukul 11:00 Indeks Polusi tercatat di beberapa daerah di Malaysia besarnya bervariasi dan semuanya tercatat di level udara ada di level tidak sehat, antara lain di Petaling Jaya (yang tercatat sebanyak 187), Banting (wilayah di Kuala Langat, Selangor, Malaysia tercatat IP sebesar 192) dan Putrajaya (194).
Wilayah Port Klang dan Shah Alam mencatat pembacaan API sangat tidak sehat karena berkisar antara 204 dan 235 masing-masing.
Awal Oktober 2015 Malaysia menutup ratusan sekolah karena kabut asap, eluruh sekolah di Malaysia, kecuali Kelantan, Sabah, Serawak dan Wilayah Persekutuan Labuan diliburkan, selama dua hari mulai Senin (5/10), setelah kualitas udara mencapai tahap sangat tidak sehat akibat kabut asap.
"Kementerian Pendidikan mengarahkan, semua sekolah ditutup tidak perlu digantikan sesi persekolahan lain. Begitu juga dengan prasekolah. Selain pelajar, semua pihak dalam pengurusan sekolah termasuk guru tidak perlu hadir ke sekolah untuk hari Senin (5/10) dan Selasa (6/10)," kata Menteri Pendidikan Datuk Seri Mahdzir Khalid.
Penutupan itu mencakup 6.798 sekolah dengan 3,8 juta siswa, demikian dilaporkan berbagai media setempat di Kuala Lumpur, Senin (5/10). (berita.mediacorp.sg/straitstimes.com).
Editor : Bayu Probo
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...