DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
14:03 WIB | Jumat, 02 Mei 2014
Malaysia Rilis Laporan Awal MH370
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Malaysia pada Kamis (1/5) malam merilis laporan awal menghilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, hampir dua bulan setelah pesawat tersebut menghilang.
Menteri Transportasi dan Pertahanan Hishammuddin Hussein membacakan laporan tersebut.
Sebelumnya menurut kantor berita Bernama Rabu (30/4), Hishammuddin mengatakan bahwa laporan tersebut mirip dengan laporan diberikan ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Berikut ini adalah pernyataan Menteri Pertahanan dan bertindak sebagai Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein perihal hilangnya Malaysia Airlines (MAS) Flight MH370:
"Pekan lalu, Perdana Menteri menunjuk tim internal untuk meninjau semua informasi yang dimiliki Pemerintah Malaysia mengenai MH370, dengan maksud sebanyak mungkin memberi keterangan pada seluruh masyarakat.
Tim internal menyerahkan kesimpulan informasi mengenai MH370 berupa:
a . Rekaman percakapan antara kokpit MH370 dengan kontrol lalu lintas udara Kuala Lumpur.
b. laporan awal MH370, tertanggal 9 April.
c . Sebuah dokumen tambahan, yang memberikan informasi lebih lanjut mengenai tindakan yang diambil antara jam 01:38 dan 06:14 pada hari Sabtu 8 Maret.
d . Sebuah peta yang menunjukkan jalur penerbangan MH370 itu.
e .Kargo manifest milik MH370.
f . Rencana tempat duduk untuk penumpang MH370 .
Pelacakan militer dari MH370
"Seperti yang dinyatakan sebelumnya, radar militer Malaysia melacak pesawat berbalik ke arah barat, di Semenanjung Malaysia pada pagi hari tanggal 8 Maret. Gerakan pesawat itu dikategorikan sebagai hal biasa oleh operator radar dan karena itu tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil pada saat itu.
Data radar terakhir terdeteksi hingga sekitar 08:30 pada tanggal 8 Maret.
Informasi ini dikirim ke Angkatan Udara sekitar 09:00.
Setelah diskusi lebih lanjut dengan rantai komando, militer memberitahu Menteri Transportasi dan Pertahanan Hishammuddin Hussein pada sekitar 10:30 dari kemungkinan pesawat berbalik.
Menteri kemudian memberitahu Perdana Menteri, yang segera memerintahkan operasi pencarian dan penyelamatan dimulai di Selat Malaka, bersama dengan operasi di Laut China Selatan yang dimulai pada hari itu juga.
Pada saat itu, beberapa kapal perang Malaysia sudah berada di Selat Malaka dalam tugas patroli.
Mereka segera melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sebuah pesawat militer kemudian dikirim untuk bergabung dengan dua kapal di Selat Malaka jam 10:54 untuk mencari MH370," kata Hishammuddin Hussein. (bernama.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...