Malaysia Tangkap Peretas Data Militer AS untuk NIIS
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Polisi Malaysia menangkap seorang “peretas teroris” yang dicari Washington atas dugaan mencuri data yang berhubungan dengan ribuan personel militer dan pemerintah Amerika Serikat dan memberikannya kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (15/10) malam, kepolisian Malaysia mengatakan bahwa pria berusia 20 tahun itu ditangkap pada 15 September dan dia tiba di Malaysia tahun lalu untuk belajar ilmu komputer di sebuah universitas swasta.
Kementerian Kehakiman AS menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya ingin mengekstradisi tersangka, yang diidentifikasi sebagai penduduk Kosovo bernama Ardit Ferizi, dikenal dengan julukan "Th3Dir3ctorY".
“Kasus ini adalah yang pertama, dengan tuntutan seperti ini, kami ingin menahan Ferizi atas pencurian informasi dan perannya dalam membantu ISIL (Islamic State of Iraq and Levant, sebutan lain kelompok NIIS) dan menargetkan pegawai pemerintah AS,” menurut pernyataan yang mengutip Asisten Jaksa Agung, John P. Carlin.
Pernyataan dari Kementerian Kehakiman menyebut Ferizi sebagai “peretas teroris”, mengatakan dia telah mengirimkan data yang diretas kepada anggota NIIS yang kemudian mengunggah dokumen setebal 30 halaman di Twitter. Dokumen tersebut berisi “nama, alamat e-mail, kata sandi e-mail, lokasi dan nomor telepon sekitar 1.351 personen militer dan pemerintah AS”.
Isi pesan Twitter itu adalah: “Baru: Militer dan Pemerintah AS DIRETAS oleh Divisi Peretas NIIS!”
Jika terbukti bersalah di AS, sang perentas terancam hukuman 35 tahun penjara. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...