Katolik India Kecam Panduan Adopsi Anak
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - Gereja Katolik India pada hari Jumat (16/10) mengkritik rencana pemerintah untuk mengizinkan orang lajang mengadopsi anak, sebuah langkah yang memicu yayasan amal Bunda Teresa menghentikan adopsi dari panti asuhannya.
Konferensi Uskup Katolik India (Catholic Bishops' Conference of India/CBCI) mengatakan beberapa panduan baru itu bertentangan dengan prinsip “etika dan harga diri manusia” yang dibangun Bunda Teresa.
“Itu akan menjadi prosedur yang tidak bisa diterima jika mengizinkan orang tua lajang mengadopsi seorang anak, karena hal tersebut menimbulkan banyak risiko bagi anak yang diadopsi dan meruntuhkan tujuan utama adopsi,” kata CBCI dalam sebuah pernyataan.
Missionaries of Charity – orde kesusteran yang didirikan Bunda Teresa di kota Kolkata (Calcuta) di India timur – sebelumnya mengatakan pihaknya menghentikan kegiatan adopsi setelah pemerintah memperkenalkan panduan baru itu.
Panduan tersebut, diperkenalkan pada Juli namun detainya baru muncul akhir-akhir ini, mengizinkan individu lajang atau cerai mengadopsi anak dari orgaisasi yang terdaftar di India.
Pemerintah menyatakan perubahan itu ditujukan guna meningkatkan jumlah adopsi di India.
Ribuan anak menjadi yatim piatu atau ditinggalkan di India setiap tahun, namun data pemerintah menunjukkan hanya 4.000 di antaranya yang diadopsi secara sah hingga Maret tahun ini.
Bunda Teresa yang meninggal dunia pada 5 September 1997 dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979 untuk pelayanannya pada orang-orang miskin, sakit, tua dan kesepian di daerah kumuh Kolkata. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...