Mali: Kelompok Bersenjata Serang Desa, Bunuh 21 Warga Sipil
MALI, SATUHARAPAN.COM-Kelompok orang-orang bersenjata menembaki dan menewaskan sedikitnya 21 warga sipil dalam serangan di sebuah desa di wilayah Mopti yang dilanda pemberontakan di Mali tengah pada Jumat, kata dua sumber lokal pada Sabtu (19/8).
Penyerang tak dikenal menyerang pada sore hari, menargetkan desa Yarou dekat kota Bandiagara, kata sumber itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
“Itu benar-benar pembantaian, orang-orang bersenjata masuk ke desa dan menembaki orang. Jumlah korban sangat banyak antara 20 hingga 30 tewas dan luka-luka,” kata salah satu sumber melalui telepon.
Sumber kedua mengatakan jumlah korban tewas yang dilaporkan mencapai 21 orang termasuk perempuan, sementara 11 lainnya luka-luka.
Reuters tidak dapat memverifikasi akun mereka secara independen. Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Negara Afrika Barat itu sedang memerangi pemberontakan dengan kekerasan yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS yang mengakar di utara yang gersang setelah pemberontakan separatis Tuareg pada 2012.
Militan sejak itu menyebar ke negara-negara lain di wilayah Sahel selatan Sahara, merebut wilayah, membunuh ribuan orang dan mencabut jutaan orang dalam prosesnya.
Frustrasi atas meningkatnya ketidakamanan telah memicu dua kudeta militer di Mali sejak Agustus 2020. Junta telah memutuskan hubungan dengan sekutu tradisional Barat dan meminta bantuan tentara bayaran Rusia.
Tuntutan tak terduga pada bulan Juni untuk kepergian pasukan penjaga perdamaian PBB telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu dapat terjerumus lebih dalam ke dalam kekacauan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...