Manny Pacquiao Mohon Pengampunan untuk Mary Jane.
FILIPINA, SATUHARAPAN.COM – Manny Pacquiao, telah mengirimkan pernyataan tulus kepada presiden Indonesia, dan “memohon” agar Mary Jane Veloso tidak dieksekusi mati.
Juara tinju dunia dari Filipina ini menyerukan agar Joko Widodo menyelamatkan warga Filipina ini dari hukuman mati. Ia katakan sebelum pertarungan tinju besar dengan Floyd Mayweather pada Sabtu (25/4).
Veloso adalah seorang Ibu tunggal dan satu-satunya perempuan dari kelompok Bali Nine, yang akan menghadapi regu tembak pekan ini. Dia dihukum mati oleh pemerintah Indonesia setelah dinyatakan bersalah karena memperdagangkan 2,6 kg heroin pada tahun 2010. Namun, banyak yang percaya, perempuan berusia 30 tahun itu adalah pekerja migran, yang tidak bersalah dan menjadi korban perdagangan manusia.
Terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso mengikuti lomba peragaan busana kebaya saat peringatan Hari Kartini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, Selasa (21/4). Warna negara asal Filipina itu divonis hukuman mati atas kasus penyelundupan narkoba jenis heroin. (Foto: Antara/Yeyen) |
“Yang Mulia, Presiden Joko Widodo, saya Manny Pacquiao. Saya sebagai teman senegera Mary Jean Veloso , dan juga seluruh rakyat Filipina, memohon dan mengetuk hati Anda, untuk memberikan grasi eksekutif kepadanya dan membebaskannya dari eksekusi, “ tulis Pacquiao.
“Bapak Presiden, pada 2 Mei saya akan berjuang di Las Vegas, Nevada, melawan Floyd Mayweather. Itu dianggap pertarungan abad ini. ”Ini akan menjadi semangat pendorong besar jika—dengan cara kecil saya sendiri—saya bisa menyelamatkan kehidupan, saya mendedikasikan laga ini untuk negara saya , dan seluruh rakyat Asia, juga menjadi milik Filipina dan Indonesia .Terima kasih, Pak Presiden.”
Pacquiao, perwakilan politik provinsi Saragani dan seorang penganut Kristen yang taat, juga menyerukan warga Filipina berdoa untuk Veloso. Migrante International, berdoa terus menerus untuk menyelamatkan Mary Jane Veloso.
Presiden Filipina Benigno Aquino III berbicara kepada Widodo, selama akhir pekan di Asosiasi Bangsa Asia Tenggara Summit di Malaysia dalam upaya terakhir untuk memenangkan grasi untuk Veloso.
Widodo dikatakan bersimpati dan sedang berkonsultasi dengan Jaksa Agung Indonesia terkait dengan masalah hukum. Sebelumnya, Jokowi menolak permohonan dari Filipina, dengan alasan Filipina harus menghormati hukum Indonesia.
Pengacara Veloso sedang menunggu tanggapan dari pengadilan Sleman di Yogyakarta. (independent.co.uk)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...