Manny Pacquiao: Terima Kasih Jokowi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Senator asal Filipina Manny Pacquiao berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dia mengaku senang, Presiden Jokowi bersedia menunda pelaksanaan eksekusi mati Mary Jane Fiesta Veloso dengan mempertimbangkan proses hukum yang tengah berlangsung di Filipina.
Mary Jane Fiesta Veloso adalah warga negara Filipina, kelahiran 10 Januari 1985 yang ditangkap setelah diketahui membawa 2,6 kilogram heroin di Bandara Adi Sucipto, 25 April 2010. Mary Jane divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Sleman, 11 Oktober 2010. Grasinya ditolak pada 30 Desember 2014. Mary Jane mengajukan Peninjauan Kembali, tetapi ditolak oleh Mahkamah Agung. Namun, eksukusi mati Mary Jane akhirnya ditunda setelah bukti dugaan yang bersangkutan adalah korban perdagangan manusia semakin kuat.
“Terima kasih kepada Presiden Jokowi yang mau mempertimbangkan proses hukum yang sedang berlangsung di Filipina, yang kemudian berpengaruh pada ditundanya hukuman mati Mary Jane,” kata Pacquiao saat bertemu dengan Ketua DPR RI Setya Novanto, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (10/7).
Sosok yang merupakan petinju profesional dunia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia kepada Mary Jane. "Saya benar-benar berterimakasih kepada masyarakat Indonesia karena telah menunjukkan dukungan terutama dalam kasus Mary Jane," ujar Pacquiao.
Takkan Intervensi
Sebelum menemui pemimpin DPR RI, Pacquiao lebih dulu menyambangi Mary Jane di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/7) pagi. Kepada pemimpin DPR RI, Pacquiao menjelaskan dirinya hanya bertanya kepada Mary Jane atas apa yang sesungguhnya terjadi terkait perkara yang menimpanya.
"Dia (Mary Jane) mengaku tidak tahu. Saya yakin sesungguhnya, bukan dia yang bersalah," ucap Pacquiao.
Selain itu, Pacquiao meyakini dalam waktu dua hingga tiga minggu kedepan proses hukum yang saat ini tengah berlangsung di Filipina akan selesai sehingga dapat diketahui siapa sesungguhnya yang bersalah atas perkara ini.
Dia juga membantah kedatangannya adalah untuk mengintervensi proses hukum yang berlaku di Indonesia. Pacquiao pun mengaku tidak memiliki harapan tertentu secara spesifik terhadap pemerintahan Indonesia atas kasus Mary Jane setelah kedatangannya itu.
"Saya menghormati hukum di Indonesia dan hanya mau mengucapkan terimakasih untuk Indonesia dan Presiden Indonesia," tutur Pacquaio.
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...