Mantan Diktator Panama, Manuel Noriega, Minta Maaf
PANAMA, SATUHARAPAN.COM – Mantan diktator Panama Manuel Noriega yang saat ini dipenjara meminta maaf kepada korban rezimnya pada 1983-1989, yang oleh komisi terbukti telah menculik dan membunuh lawannya sebelum dia digulingkan dalam invasi Amerika Serikat.
“Saya meminta maaf kepada siapa pun yang merasa tersinggung, terkena dampaknya, terluka atau dipermalukan oleh tindakan saya atau atasan saya dalam menjalankan perintah atau oleh bawahan saya selama masa pemerintahan sipil dan militer di bawah kekuasaan saya,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dibacakan pada Rabu di televisi nasional.
Noriega (81) saat ini menjalankan hukuman 20 tahun penjara atas hilangnya dua lawannya pada 1980-an dan kekerasan berdarah terhadap tentara yang memberontak melawannya.
Sebuah komisi kebenaran menemukan 110 kasus pembunuhan dan hilangnya lawannya pada masa kediktatorannya.
Permintaan maaf Noriega diterima dengan hati-hari oleh mantan tokoh-tokoh antirezim.
“Ini saatnya untuk mengobati luka kita. Terlalu banyak luka yang terbuka dan akan ada lebih banyak lagi jika kita tidak tahu bagaimana bersikap seperti manusia sejati dan terus menyimpan dendam,” kata profesor hukum Miguel Antonio Bernal yang pernah menjadi penentang sengit Noriega.
Aurelio Barria, lawan lainnya, mengatakan permintaan maaf tersebut “bernilai dan tidak bisa diabaikan.”
Tapi dia menambahkan, “Saya rasa kita warga Panama merasa terkejut dan bertanya pada diri sendiri, ‘Mengapa baru sekarang Apa tujuannya’.” (Ant/AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...