Mantan Ibu Negara Korsel Tiba di Korut
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Lee Hee-Ho, istri mendiang mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung, tiba di Pyongyang, Korea Utara, pada hari Rabu (5/8) waktu setempat.
Kunjungan Lee Hee-Ho diharapkan dapat mengurangi ketegangan di semenanjung Korea. Tahun ini adalah ulang tahun ke-70 kemerdekaan Korea dari penjajahan kolonial Jepang 1910-1945 dan terpisahnya kedua Korea.
"Lee membawa harapan bahwa masyarakat dari kedua Korea bisa menyembuhkan rasa sakit dan luka akibat perpecahan selama 70 tahun terakhir antar-Korea. Dia mengajak rekonsiliasi dan meningkatkan kerja sama berdasarkan semangat 15 Juni (deklarasi bersama reunifikasi di tahun 2000)," kata Kim Sung-jae, pejabat dari Kim Dae-jung Peace Center kepada wartawan sebelum Lee Hee-Ho berangkat.
Kunjungan Lee Hee-Ho ke Korut berlangsung empat hari dari tanggal 5 hingga 8 Agustus, dan sepenuhnya ditujukan untuk kemanusiaan. Namun, beredar spekulasi dia akan melakukan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, yang secara pribadi mengizinkan kunjungan tersebut.
Jadwal pertama kali Lee Hee-Ho adalah mengunjungi Rumah Sakit Bersalin Pyongyang dan Rumah Sakit Anak. Dibuka pada bulan Juli 1980, Rumah Sakit Bersalin Pyongyang adalah rumah sakit umum untuk pengobatan kesuburan wanita dan gangguan ginekologi.
Semua mata tertuju untuk menyaksikan apakah ia akan bertemu dengan presiden Korea Utara, Kim Jong-un, yang sejauh ini belum menerima seorang pun warga Korsel sejak ia menjabat lebih dari tiga tahun lalu.
Kedua tokoh itu pernah bertemu satu kali, ketika Lee Hee-Ho (93) berkunjung untuk melayat kematian ayahanda presiden, Kim Jong-il, pada Desember 2011.
Kim Dae-jung Peace Center, koordinator kunjungan tersebut mengatakan 19 anggota delegasi bukan dari kalangan politisi atau mantan pejabat pemerintah. Wartawan Korea Selatan peliput kunjungan Lee juga tidak diizinkan bersama rombongan delegasi.
Kunjungan langka tersebut diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua Korea. Secara teknis kedua Korea masih terlibat perang dan penerbangan langsung antara kedua negara sangat langka terjadi. (yonhapnews.co.kr)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...