Turki Segera Serang ISIS
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Militer Turki akan segera menyerang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Suriah utara, kata Menteri Luar Negeri Turki, hari Rabu (5/8) saat ia akan bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry di Kuala Lumpur Malaysia.
"Sekarang kami dan Amerika Serikat sedang melatih dan memperlengkapi oposisi moderat (Suriah), dan kami juga segera mulai perjuangan melawan Daesh (ISIS) dengan cara yang efektif," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu kepada wartawan menjelang acara Ministerial Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kemudian wilayah tersebut akan lebih aman bagi oposisi moderat yang berjuang melawan Daesh," kata dia menambahkan.
Kedua menteri luar negeri tersebut akan bertemu di sebuah hotel di Kuala Lumpur di sela-sela pertemuan membahas keamanan regional yang diselenggarakan oleh Asosiasi 10 negara anggota Asia Tenggara.
Washington telah lama mengajak sekutunya, Turki supaya meningkatkan upaya dalam melawan ISIS, yang hingga saat ini enggan dilakukan oleh Turki.
Posisi itu berubah setelah serangan mematikan terjadi di Turki.
Kemudian, Turki melakukan serangkaian serangan udara, mengklaim mereka menargetkan militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara serta militan ISIS.
Tapi pengamat mengatakan pejuang PKK menerima jauh lebih banyak serangan udara daripada ISIS.
Bulan lalu, Ankara juga mengatakan akan didukung pesawat tempur AS dalam melancarkan serangan terhadap ISIS dari pangkalan udara Incirlik di Turki selatan.
Pergerakan tersebut menunjukkan peningkatan secara signifikan peran Turki dalam memerangi militan yang telah menguasai sebagian besar kawasan Suriah dan Irak.
Turki berbatasan langsung dengan Suriah sepanjang 800 km dan beberapa wilayah di perbatasan itu berbatasan langsung dengan wilayah yang dikuasai ISIS. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...