Mantan Istri Pimpinan NIIS Ditahan di Lebanon Terkait Masalah Keamanan Umum
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Sebuah pengadilan militer Lebanon mengatakan bahwa seorang perempuan yang diyakini sebagai istri pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), Abu Bakar Al-Baghdadi, ditahan terkait masalah keamanan umum negara itu. Demikian diberitakan situs berita, Al Arabiya, hari Selasa (9/12).
Masalah keamanan umum yang disebutkan terkaitan masuknya perempuan itu ke Lebanon secara ilegal.
Saja Hamid al-Dulaimi, mantan istri pimpinan NIIS ditahan bersama dua anak lain dari komandan militan NIIS di Suriah, Abu Ali al-Shishani, pada awal bulan ini. Mereka ditahan ketika memasuki Lebanon melalui perbatasan Suriah, kata pemerintah Lebanon.
Para pejabat mengatakan perempuan itu telah memasuki Lebanon secara ilegal, dan pihak berwenang sedang mempelajari apakah akan mendeportasi merekake Suriah atau memberikan status pengungsi di Lebanon.
Al-Shishani, yang telah menyatakan bersumpah setia NIIS dan kelompok mereka di Suriah, mengancam akan "membalas" terhadap tentara Lebanon atas penangkapan anggota keluarganya.
Anak Pimpinan NIIS
Sebelumnya, seperti diberitakan satuharapan.com, Menteri dalam negeri Lebanon mengatakan bahwa tes DNA telah membuktikan bahwa seorang anak yang ditahan pemerintah adalah putri dari pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), Abu Bakr Al-Baghdadi.
Menteri Dalam Negeri Lebanon, Nohad Machnouk, juga mengatakan bahwa ibu putri itu juga ditahan. Dan disebutkan bahwa dia menikah dengan Abu Bakr al-Baghdadi enam tahun lalu untuk jangka waktu hanya tiga bulan. Dia mengatakan mereka tidak lagi sebagai suami istri.
Machnouk mengatkan pada televisi Lebanon, MTV hari Rabu (3/12) malam bahwa pemerintah Irak mengirim ke Lebanon sampel DNA dari Abu Bakr al-Baghdadi menguji anak perempuan dari perempuan bernama Saja Al-Dulaimi.
"Dulaimi tidak lagi menjadi istri Abu Bakr Al-Baghdadi. Dia telah menikah tiga kali, pertama seorang laki-laki dari mantan pejabat rezim Irak yang lalu, dan mempunyai dua anak laki-laki," kata Nouhad Mashnuq.
"Enam tahun lalu dia menikah dengan Abu Bakr Al-Baghdadi selama tiga bulan, dan dia mendapat seorang putri dengan dia. Sekarang, ia menikah dengan seorang warga Palestina dan dia tengah hamil," tambah Mashnuq.
"Kami melakukan tes DNA pada dia dan putri, yang hasilnya menunjukkan dia adalah ibu dari gadis itu, dan bahwa gadis itu adalah putri dia ( Abu Bakr Al-Baghdadi), berdasarkan DNA dari Baghdadi, Irak," kata menteri itu.
Dia mengatakan gadis dan dua anak lainnya ditahan dbersama Saja Al-Dulaimi di sebuah pusat penitipan anak.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...