Mantan Ketum Gafatar: Kembalikan Aset dan Berikan Jaminan Keselamatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Ketua Umum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Mahful Muis Tamanurung, dan perwakilan mantan anggota Gafatar meminta pemerintah dan pihak berwenang menjamin keselamatan diri dan aset yang berada di Kalimantan pasca terjadinya pembakaran dan pengerusakan beberapa hari lalu.
“Kami mantan anggota Gafatar dengan ini menyatakan sikap tegas untuk keluar dari ajaran agama atau pemahaman Islam mainstream dan tetap berpegang teguh pada paham Milah Abraham sebagai jalan kebenaran Tuhan seperti yang diikuti oleh para Nabi dan Rasul Allah dan biarkan kami menyakini apa yang telah kami yakini,” kata Mahful saat memberikan keterangan pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, hari Selasa (26/1).
Dalam keterangannya Mahful mengutuk keras peristiwa yang terjadi di Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara yaitu pembakaran dan pengusiran secara paksa terhadap pengikut Gafatar. Tindakan itu dilakukan secara sistematis dengan merusak, melakukan penjarahan, dan pembakaran terhadap aset di atas lahan yang dimiliki organisasinya.
"Kami menuntut kepada pihak berwenang untuk terus mengusut dan menuntaskan persoalan ini secara umum."
Selain itu Mahful juga meminta kepada seluruh mantan anggota Gafatar yang sudah dipulangkan dari Kalimatan untuk bersabar dan tawakal serta bersikap kooperatif terhadap pemerintah setempat dengan mengedepankan sikap cinta damai, dialog, dan tidak terprovokasi untuk melakukan segala bentuk tindakan yang melawan hukum dan peraturan.
Pernyataan sikap tersebut didampingi oleh mantan anggota Gafatar Muchtar Asni, Wisnu Windhani, M. Tubagus Abduh, Munandar, Jusuf Damajanti, Heru Mulyantoro, dan Daruwijaya serta Ketua YLBHI Alfon Kurnia Palma.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...