118 Eks Gafatar Masih Menunggu Dipulangkan

Salah satu warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat menyapu ruangan aula yang menjadi tempat penampungan sementara bersama 118 iiwa lainnya yang berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jalan Raya Bina Marga, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (26/1). Sebanyak 118 eks anggota Gafatar itu tiba di Jakarta pada hari Sabtu (23/1) pasca diungsikan atas pembakaran yang terjadi di pemukimannya di Kalimantan beberapa waktu lalu karena dianggap Gafatar menyesatkan. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Dua anak dari keluarga mantan anggota Gafatar yang berada di tempat penampungan Panti Sosial Bina Insan saat akan mandi sore setelah seharian beraktivitas.

Anak-anak terlihat asik bermain di dalam ruang aula besar yang menjadi tempat penampungan sementara yang sudah empat hari berada di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur.

Seorang petugas saat melintas diantara barang bawaan milik mantan anggota Gafatar yang berhasil diselamatkan setelah diungsikan dari Kalimantan karena lokasi pemukimannya dibakar massa diletakkan di luar ruangan Panti Sosial Bina Insan, Jakarta Timur

Aktivitas anak-anak mantan anggota Gafatar saat berada di tempat penampungan sementara Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur yang sudah empat hari dijalani.

Salah satu petugas Dinas Sosial saat mengantarkan makanan untuk para warga mantan anggota Gafatar yang sudah empat hari berada di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 118 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) hingga hari Selasa (26/1) sudah empat hari menjalani aktivitas di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Jalan Bina Marga, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, menunggu dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

“Belum tahu pasti kapan warga mantan anggota Gafatar berada di tempat penampungan sementara ini, mungkin satu minggu dan akan dipulangkan ke tempatnya masing-masing, kita menunggu arahan dari Kementerian Sosial,” kata salah satu relawan binaan dari Kementerian Sosial.

Para warga eks Gafatar ditampung di salah satu aula besar dengan masing-masing keluarga yang terletak di halaman depan Panti Bina Insan. Terlihat sore hari ini sebagian mereka menyaksikan acara televisi, sementara anak-anak memilih untuk bermain di dalam ruangan itu. Berdasarkan data dari 118 jiwa, sebanyak 61 merupakan anak-anak berusia lima sampai dengan sepuluh tahun.

Selama empat hari para warga diisi dengan beberapa aktivitas melalui pendekatan yang didampingi oleh para relawan diantaranya, mengajak berdiskusi, berolah raga, atau mengisi hiburan sambil bernyanyi, ceramah dan juga tes psikologi.

118 mantan anggota Gafatar tiba di Jakarta pada hari Sabtu (23/1) pagi dengan menggunakan kapal laut dari Kalimantan pasca pengusiran dan pembakaran yang terjadi di pemukiman mereka karena dianggap kelompok organisasi masyarakat (Ormas) tersebut menyimpang dari pemahaman agama tertentu.