Mantan Pemimpin Kudeta 1980 Turki Meninggal
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Mantan jenderal angkatan udara Turki Tahsin Sahinkaya, pemimpin kudeta 1980 terakhir yang masih hidup dan memimpin pemerintahan militer serta melakukan penindasan selama pemerintahannya, pada hari Kamis (9/7) meninggal di usia 90 tahun.
Kudeta pada 12 September 1980 tersebut merupakan kudeta paling berdarah dalam sejarah Turki, menggulingkan pemerintahan sipil dan memberlakukan junta militer yang memerintah Turki selama tiga tahun.
Sahinkaya adalah pemimpin terakhir yang tersisa di antara pemimpin kudeta setelah kematian Kenan Evren di usia 97 tahun, jenderal militer yang memimpin junta tersebut dan menjabat sebagai presiden dari 1980-1989.
Sahinkaya meninggal di sebuah rumah sakit militer di Istanbul, menurut lapor saluran NTV dan CNN-Turk.
Dengan kekuasaan militer yang terjepit di bawah pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), jaksa penuntut meluncurkan penyelidikan terhadap sejumlah pemimpin kudeta.
Namun hanya Evren dan Sahinkaya yang masih hidup ketika kasus tersebut diadili pada Juni 2014. Keduanya dijatuhi hukuman seumur hidup namun tidak pernah dimasukkan ke dalam penjara karena kondisi kesehatan mereka yang tidak baik.
Kudeta pada 1980 dibenarkan oleh militer untuk mengantarkan ketertiban bagi Turki setelah periode kekacauan sosial dan politik. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...