Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:48 WIB | Jumat, 14 Maret 2025

Mantan Pendeta di Gereja Besar di Texas Didakwa Pelecehan Seksual terhadap Anak

Pendeta Robert Morris bertepuk tangan selama diskusi meja bundar di Gateway Church Dallas Campus, hari Kamis, 11 Juni 2020, di Dallas. (Foto: dok. AP/Alex Brandon)

DALLAS, SATUHARAPAN.COM-Seorang mantan pendeta gereja besar Texas yang mengundurkan diri setelah seorang perempuan menuduhnya melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada tahun 1980-an telah didakwa lagi di Oklahoma atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak, kata kantor jaksa agung negara bagian itu pada hari Rabu (12/3).

Robert Preston Morris, 63 tahun, telah didakwa dengan lima tuduhan tindakan cabul atau tidak senonoh terhadap seorang anak.

Dugaan pelecehan tersebut dimulai pada tahun 1982 ketika korban, yang disebut dalam dakwaan sebagai CC, berusia 12 tahun dan Morris adalah seorang penginjil keliling yang tinggal di Hominy, Oklahoma, bersama keluarganya, menurut kantor jaksa agung. Pelecehan tersebut diduga berlanjut selama empat tahun.

Cindy Clemishire, penuduh Morris, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia sangat berterima kasih kepada pihak berwenang yang telah bekerja keras untuk memungkinkan dakwaan tersebut dan berharap "keadilan pada akhirnya akan menang."

"Setelah hampir 43 tahun, hukum akhirnya menghukum Robert Morris atas kejahatan mengerikan yang dilakukannya terhadap saya saat masih anak-anak," kata Clemishire, yang kini berusia 55 tahun. "Sekarang, saatnya sistem hukum meminta pertanggungjawabannya."

Associated Press biasanya tidak menyebutkan nama orang yang mengaku telah mengalami pelecehan seksual, tetapi Clemishire mengatakan dia ingin namanya disertakan.

Nomor telepon yang terkait dengan Morris terputus atau pesan tidak segera dibalas pada hari Rabu. Tidak jelas apakah dia memiliki pengacara.

"Tidak ada toleransi bagi mereka yang memangsa anak-anak secara seksual," kata Jaksa Agung Gentner Drummond dalam sebuah pernyataan. "Kasus ini semakin tercela karena pelaku yang diduga adalah seorang pendeta yang mengeksploitasi jabatannya. Korban dalam kasus ini telah menunggu terlalu lama untuk mendapatkan keadilan."

Gateway Church, yang berkantor pusat di pinggiran kota Dallas, Southlake, didirikan oleh Morris pada tahun 2000. Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, gereja tersebut mengatakan bahwa para anggotanya berdoa untuk Clemishire dan "semua orang yang terkena dampak situasi yang mengerikan ini."

"Kami menyadari tindakan yang diambil oleh otoritas hukum di Oklahoma dan berterima kasih atas kerja sistem peradilan dalam meminta pertanggungjawaban para pelaku pelecehan atas tindakan mereka," kata pernyataan tersebut.

Morris mengundurkan diri tahun lalu dari gereja tersebut setelah tuduhan terungkap di blog pengawas agama The Wartburg Watch.

Clemishire mengatakan kepada The Dallas Morning News tahun lalu bahwa dia bertemu Morris pada tahun 1981, ketika dia menjadi pendeta keliling dan mulai berkhotbah di gereja keluarganya di Oklahoma.

Dia mengatakan Morris dan istri serta putranya yang masih kecil menjadi dekat dengan keluarganya. Dia mengatakan Morris tinggal di rumahnya pada tahun 1982 ketika pelecehan itu dimulai.

Gereja tersebut memiliki beberapa lokasi di daerah tersebut. Gereja tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Amerika Serikat, menurut kantor jaksa agung. Morris dikenal aktif secara politik. Gereja tersebut menjamu Presiden Donald Trump di kampusnya di Dallas pada tahun 2020 untuk berdiskusi tentang hubungan ras dan ekonomi.

Menurut kantor jaksa agung, Morris dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara untuk masing-masing dari lima dakwaan. Ia tidak ditahan hingga hari Rabu. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home