Mantan Pesepak Bola Indonesia Prihatin Sanksi FIFA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fachri Husaini, mantan pesepak bola senior Indonesia yang kini melatih di salah satu tim nasional Indonesia mengaku sedih atas sanksi yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yakni pelarangan sepak bola Indonesia untuk berpartisipasi dalam berbagai ajang yang diselenggarakan FIFA.
"Saya belum membaca secara lengkap suratnya, tetapi sudah mendengarnya dari Pak Rasiman (pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Jakarta Football Academy, Rasiman,) dan Pieter Huistra (pelatih tim nasional usia senior) yang kebetulan datang tadi. Jujur saya hanya bisa pasrah, sedih dan kecewa mendengarnya," kata Fachri,di Jakarta, seperti tertuang pssi.org, Sabtu (30/5).
Surat sanksi FIFA yang diterima PSSI menjelaskan bahwa Indonesia dilarang tampil di ajang sepak bola Internasional. Tapi sanksi dari FIFA akan berakhir apabila Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) mencabut SK Pembekuan terhadap PSSI.
"Saya hanya tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya perasaan anak-anak kami kalau mereka tidak bisa tampil di ajang AFF," kata Fachri.
Menurut mantan gelandang bertahan Pupuk Kalimantan Timur Bontang tersebut para pesepak bola muda akan mengalami kekecewaan. Karena, menurut Fachri, di ajang AFF U-16 dan AFF U-19 para pesepak bola muda akan menunjukkan potensi secara maksimal.
Fachri menyebut kombinasi antara bakat dan latihan mereka selama kurang lebih hampir setahun ini akan menjadi sebuah hal yang sia-sia.
“Padahal, tim ini dipersiapkan untuk mengikuti ajang itu, dan Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah. Sangat disayangkan kalau tidak bisa,” kata Fachri.
Kesebelasan Indonesia usia di bawah 16 tahun (U-16) dan di bawah 19 tahun (U-19) dipersiapkan untuk menjalani event AFF (Asosiasi Sepak Bola Asia Tenggara). AFF U-16 Championship 2015 akan digelar tanggal mulai dari 27 Juli sampai dengan 9 Agustus 2015 di Solo. Sedangkan U-19 akan menjalani AFF U-19 Championship 2015 mulai dari 22 Agustus sampai dengan 4 September 2015 di Sidoarjo.
Para pemain timnas usai pertandingan pun mengutarakan kesepahaman mereka dengan sang pelatih. Awan Seto yang menjadi kiper di tim ini, Fernando dan Gunansar sangat gelisah dengan hal ini, mereka sangat ingin ikut ajang AFF nanti.
"Habis komentar saya, hanya bisa pasrah dengan nasib. Sedih, kecewa dan marah sudah pasti. Apalagi nanti jika kami semua tidak bisa mengikuti ajang AFF. Semua usaha dan kerja keras kami akan percuma. Kemana lagi kami akan membuktikan hasil latihan kami ini? Semoga, dan semoga saja Allah mendengar doa orang-orang yang teraniya," kata Awan Seto. (pssi.org).
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...