Mantan Pesilat Putri DKI Harap Generasi Muda Pertahankan Silat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan pesilat putri DKI Jakarta, Tina Martina menyadari bahwa olahraga bela diri di Indonesia dari tahun ke tahun mendapat saingan dengan masuknya cabang olahraga bela diri asing seperti Taekwondo, Wushu, Kempo, Jujitsu, dan Ninjitsu. Untuk itu, Tina menyerukan agar generasi muda masih memiliki itikad dan niat baik untuk mempertahankan dan mempelajari pencak silat.
“Kita sebagai orang indonesia harus punya semangat karena kita bangga punya bela diri asli dan seni bangsa indonesia yang sangat bagus, dan pencak silat nggak kalah dengan bela diri negara lain,” kata Tina kepada satuharapan.com setelah dia menyerahkan medali kepada para pemenang Cabang Olahraga Pencak Silat di Pekan Olahraga Porprov DKI 2015 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (27/11).
Tina–yang kini menjabat kepala Seksi Keolahragaan Suku Dinas Olahraga dan Pemuda Jakarta Timur–menceritakan awal terjun ke pencak silat untuk olahraga dengan membela kontingen DKI Jakarta di Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 1989, kemudian dia pernah membela Indonesia di cabang olahraga pencak silat di SEA Games 1995.
“Terakhir saya berlaga di PON itu tahun 2004,” kata dia.
Ia menjelaskan minat generasi muda mempelajari pencak silat kini meningkat, namun tidak menjelaskan dengan angka tentang jumlah perkumpulan pencak silat yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
Ia optimistis dengan semakin banyaknya tempat latihan pencak silat atau perkumpulan di berbagai wilayah di Jakarta, maka minat generasi muda terhadap pencak silat masih tinggi.
Karena pencak silat tidak sekadar olahraga biasa, menurut Tina, pencak silat adalah budaya asli bangsa Indonesia.
“Kalau kita lihat Korea (Korea Selatan, Red) bangga dengan taekwondo, Cina (Tiongkok, Red) bangga dengan wushunya, kenapa kita nggak bangga dengan diri sendiri,” kata dia.
Tina melanjutkan apabila berbagai padepokan pencak silat yang ada di Indonesia menggabungkan berbagai jurus satu per satu maka bisa menjadi teknik dan jurus pencak silat yang memiliki jurus khas yang tidak kalah dengan bela diri dari negara Asia lainnya.
“Sekarang kalau dilihat dari peserta di Porprov, dan di kejuaraan lain pesertanya kan masih banyak kan yang muda-muda dan masih banyak minat bela diri,” kata dia.
Tina hadir di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Jumat (27/11) untuk memantau kelancaran cabang olahraga pencak silat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) DKI Jakarta yang memasuki hari terakhir.
Dalam tabel Klasemen Akhir Perolehan Medali Cabang Olahraga Pencak Silat Porprov DKI Jakarta 2015, kontingen Jakarta Timur menduduki posisi puncak klasemen karena menyabet 7 medali emas, 1 medali perak, dan 11 medali perunggu.
Posisi kedua ditempati kontingen Jakarta Barat yang meraih 6 medali emas, 7 medali perak,dan 6 medali perunggu, kemudian di urutan ketiga ditempati kontingen Jakarta Pusat yang merebut 6 medali emas, 4 medali perak, dan 6 medali perunggu.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...