Mantan PM Norwegia Miliki Visa Iran Ditahan di AS
OSLO, SATUHARAPAN.COM - Mantan perdana menteri Norwegia mengatakan dia ditahan di bandara Washington selama satu jam karena ada visa Iran di paspornya, insiden yang digambarkan sebagai “provokatif.”
“Tidak ada alasan untuk takut kepada mantan kepala pemerintahan yang pernah beberapa kali melakukan kunjungan kenegaraan ke negara ini, termasuk di Gedung Putih,” kata Kjell Magne Bondevik (69) kepada lembaga penyiaran Norwegia TV2 pada hari Kamis (2/2).
Bondevik, yang menjabat sebagai perdana menteri dua kali dalam kurun waktu 1997 hingga 2005, mengatakan otoritas imigrasi menahannya selama satu jam pada Selasa dan menginterogasi dia terkait visa Iran di paspor diplomatiknya.
Iran adalah salah satu dari tujuh negara mayoritas muslim yang warga negaranya untuk sementara dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat sesuai dengan keputusan kontroversial yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.
Kepala organisasi hak asasi manusia Oslo Centre, Bondevik terbang ke AS pada Selasa untuk menghadiri acara tahunan “National Prayer Breakfast” di Washington DC. Presiden AS Donald Trump juga menghadiri acara tersebut.
“Tampaknya jika nama negara ini atau negara lain muncul, Anda sangat memperhatikannya,” kata Bondevik, mengacu pada Iran.
“Kecurigaan seperti ini tidak dapat dibenarkan. Saya pikir itu cukup provokatif,” imbuh Bondevik. (AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...