Mantan Presiden Iran Tulis Surat Terbuka untuk Trump
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Mantan presiden Iran Mahmud Ahmadinejad pada Minggu (26/02) memublikasikan surat terbuka untuk Donald Trump, memuji kritikannya terhadap sistem politik Amerika Serikat (AS) namun menentang larangan visa dan sikapnya terhadap perempuan.
Banyak warga Iran yang memandang Presiden AS itu sama dengan Ahmadinejad yang memicu keterkejutan dengan meraih kekuasaan pada 2005, memadukan retorika garis keras dan kebijakan ekonomi populis untuk memenangkan dukungan dari kalangan kelas bawah Iran.
Dalam surat yang panjang dan bertele-tele, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan farsi di situsnya, dia tampaknya menemukan semangat yang sama dalam diri Trump.
“Yang Mulia (Trump) dengan jujur menggambarkan sistem politik dan struktur pemilu AS korup dan antimasyarakat,” tulisnya.
Tapi sebagian besar surat itu isinya mendesak Trump untuk mengakhiri intervensi di Timur Tengah dan menghilangkan “arogansi” pemerintah-pemerintah AS sebelumnya.
Ahmadinejad juga tidak setuju dengan larangan visa Trump terhadap tujuh negara mayoritas Muslim, termasuk Iran.
“Keberadaan dan upaya konstruktif dari kaum elite dan ilmuwan dari berbagai negara, termasuk jutaan lebih rekan sebangsa saya dari Iran memegang peran penting dalam pembangunan AS. AS kontemporer milik semua bangsa.”
Dia juga mengakhiri surat itu dengan nasihat singkat mengenai penghormatan terhadap perempuan -- kemungkinan merujuk pada sejumlah klaim bahwa Trump pernah melecehkan perempuan.
“Tokoh-tokoh besar dalam sejarah sangat menghormati perempuan dan mengakui kemampuan mereka yang dianugerahkan Tuhan,” tulis Ahmadinejad.
Ahmadinejad gemar menulis untuk pemimpin-pemimpin dunia dan pernah mengirimkan surat kepada presiden AS Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sri Paus, serta pemimpin AS sebelumnya George W. Bush. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...