Mantan Presiden Korea Selatan Ditangkap
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Mantan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye ditangkap pada hari Jumat pagi dan dibawa ke pusat tahanan sehingga ia dapat diperiksa lebih lanjut atas skandal korupsi yang melengserkannya dari kedudukannya, tiga pekan lalu.
Ia dibawa ke tahanan pada pukul 4:30 pagi waktu setempat, dimasukkan ke dalam sebuah sel berukuran 70 kaki persegi, dan diberi makanan seharga US$ 1,30 dalam piring besi, sambil dia diperiksa terkait skandal korupsi.
Penuntut umum mengidentifikasi setidaknya 13 tuduhan, termasuk suap, penyalahgunaan kekuasaan dan membocorkan rahasia negara. Park kehilangan impunitasnya setelah Mahkamah Konstitusi mengesahkan pemakzulannya pada 10 Maret, setelah menyimpulkan bahwa dia secara berkelanjutan melanggar hukum.
Mantan presiden itu terus-menerus membantah melakukan kesalahan dalam pemeriksaan selama 14 jam pekan lalu, yang membuat para jaksa meminta surat untuk penahanannya. Mereka mengatakan Park kemungkinan akan merusak barang bukti apabila ia tidak ditahan.
Surat penahanannya dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Seoul pada Jumat pagi.
The Washington Post melaporkan, siaran televisi menunjukkan para pendukung Park berkerumun di luar tahanan dan beberapa di antaranya melambaikan bendera AS.
Choi Soon-Sil, sahabat lama Park yang menjadi tertuduh utama skandal ini, ditahan di tempat yang sama, sama halnya dengan Lee Jae-yong, bos de facto Samsung. Keduanya membantah dengan sangat melakukan kesalahan.
Choi dituduh menggunakan persahabatannya dengan presiden untuk memperoleh US$ 70 juta suap dari para konglomerat untuk mendapatkan bantuan bisnis dan mantan presiden terlibat dalam hal ini.
Lee dituduh memberikan atau berjanji memberikan US$ 37 juta kepada Choi untuk memastikan pemerintah mendukung upaya merger dua unit Samsung.
Park merupakan presiden ketiga Korea Selatan yang ditangkap. Tetapi dua sebelumnya adalah mantan jederal, yang berkuasa sebelum dan sesudah Korea Selatan menjalani transisi demokrasi pada 1987.
Editor : Eben E. Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...