Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Dibunuh Milisi Houthi
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Milisi Houthi Yaman membunuh mantan sekutu mereka Ali Abdullah Saleh, mantan presiden Yaman, saat pasukan mereka berupaya menguasai ibu kota, Sanaa,
Sumber dari Kongres Rakyat Yaman mengkonfirmasi bahwa pemimpin mereka dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah terbunuh pada hari Senin (4/12) dalam bentrokan sengit di Sanaa
Petinggi Houthi mengatakan pasukan mereka mengejar Ali Abdullah Saleh saat mencoba melarikan diri dari Sanaa.
Sebuah video ditayangkan di televisi pro-Houthi menunjukkan bahwa mantan presiden itu mengalami luka di kepala, kemungkinan besar akibat luka tembak. Tubuh Ali Abdullah Saleh itu diletakkan di atas selimut dengan dikelilingi milisi Houthi yang merayakan kematiannya.
"Pemimpin pengkhianatan telah terbunuh," kata jaringan TV Houthi, al-Masriah.
Malam sebelumnya, Saleh secara resmi mengumumkan pembubaran kemitraannya dengan milisi Houthi.
"Saatnya datang ke medan pertempuran di Sanaa ... Negara itu harus diselamatkan dari kegilaan kelompok Houthi," kata Saleh dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (4/12) pagi.
Saleh bersekutu dengan Houthi, dan dukungan militer dari loyalisnya menjadi kunci yang membantu Houthi menguasai Sanaa, pada tahun 2014, dan mengusir Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Namun dalam beberapa bulan terakhir, aliansi itu memudar di tengah kecurigaan Houthi bahwa Saleh semakin condong ke koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung Presiden Hadi.
Saleh menjabat sebagai presiden Yaman selama 33 tahun. Dia digulingkan pada tahun 2012 dalam pemberontakan Musim Semi Arab.
Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah mengatakan bahwa setidaknya 125 orang telah terbunuh dan 238 lainnya cedera dalam pertempuran di Sanaa dalam lima hari terakhir. (apnews.com/alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...