Mantan Sekretaris Kamp Nazi Menyampaikan Penyesalan, Minta Pembebasan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Pengacara mantan sekretaris komandan SS di kamp konsentrasi Stutthof Nazi Jerman yang berusia 97 tahun pada hari Selasa (6/12) meminta klien mereka dibebaskan, dengan alasan bahwa dia tidak tahu tentang kekejaman yang dilakukan di kamp yang terletak di wilayah apa yang sekarang menjadi Polandia utara.
Irmgard Furchner telah diadili selama lebih dari setahun di pengadilan negara bagian Itzehoe di Jerman utara. Dalam pernyataan penutupnya, Furchner mengatakan dia menyesal atas apa yang telah terjadi dan menyesali kehadirannya saat itu, menurut juru bicara pengadilan.
Pengacaranya meminta pembebasannya, dengan alasan bahwa bukti tidak menunjukkan dengan pasti bahwa Furchner tahu tentang pembunuhan sistematis di kamp, yang berarti tidak ada bukti niat yang diperlukan untuk pertanggungjawaban pidana.
Jaksa menuduh Furchner menjadi bagian dari aparat yang membantu fungsi kamp Stutthof Nazi selama Perang Dunia II. Dalam argumen penutup mereka bulan lalu, mereka menyerukan agar dia dihukum sebagai kaki tangan pembunuhan dan diberi hukuman percobaan dua tahun.
Puluhan ribu orang tewas di Stutthof dan kamp satelitnya, atau dalam barisan kematian di akhir Perang Dunia II.
Furchner, yang menjadi berita utama tahun lalu ketika dia melarikan diri dari persidangan, diadili di pengadilan remaja karena dia berusia di bawah 21 tahun pada saat kejahatan yang dituduhkan.
Pengadilan mengatakan putusan diharapkan dijatuhkan pada 20 Desember mendatang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...