Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:42 WIB | Jumat, 01 November 2019

Mantan Serdadu Pecahkan Rekor, Daki 14 Gunung Tertinggi dalam 7 Bulan

Nirmal Purja, mantan serdadu Inggris asal Nepal, berhasil menaklukkan 14 puncak gunung tertinggi di dunia dalam tujuh bulan. (Foto: Ace News)

SATUHARAPAN.COM – Seorang mantan serdadu marinir Inggris berhasil menaklukkan 14 puncak gunung tertinggi di dunia dalam tujuh bulan. Ia memecahkan rekor sebelumnya, yang dilakukan selama hampir delapan tahun.

Prestasi itu dipastikan setelah Nirmal Purja asal Nepal mencapai puncak gunung ke-14, Shishapangma di China (8.027 meter di atas permukaan air laut/m dpl), Selasa (29/10/2019), seperti dilaporkan BBC.

Pria berusia 36 tahun itu bergabung dengan Angkatan Darat Inggris pada 2003 dan menjadi anggota Marinir Inggris pada 2009.

Kariernya dalam mendaki gunung dimulai ketika ia berjalan ke pangkalan pendakian Gunung Everest pada 2012. Saat itu, alih-alih kembali seperti direncanakan semula, ia memutuskan mendaki hingga ke puncak.

Sebelum memecahkan rekor pada Selasa (29/10), Purja telah memegang sejumlah rekor, termasuk pendaki tercepat dua gunung setinggi lebih dari 8.000 meter. Atas raihan itu, ia dianugerahi gelar MBE oleh Ratu Elizabeth II pada 2018.

Serdadu asal Nepal seperti Purja, khususnya Brigade Gurkha, tercatat mengabdi untuk militer Inggris selama lebih dari 200 tahun.

Menyelamatkan Pendaki Lain

Di dunia ada 14 puncak gunung yang tingginya lebih dari 8.000 meter. BBC mencatat rekor mendaki semua gunung sebelumnya dipegang oleh pria Polandia, Jerzy Kukucza, pada 1987. Ia menuntaskannya selama hampir delapan tahun.

AP menuliskan, rekor terbaru tercatat pada tahun 2013, atas nama pendaki gunung Korea Selatan, Kim Chang-ho, yang menghabiskan waktu mendaki 14 gunung itu dalam tujuh tahun, 10 bulan, dan enam hari.

Purja memulai upayanya di Nepal pada April lalu dan mendaki Gunung Everest sebulan kemudian. Fotonya saat mengantre giliran mencapai puncak gunung menarik perhatian dunia.

Terlihat barisan panjang pendaki tepat di bawah puncak Gunung Everest beredar luas di media sosial pada bulan Mei. Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang kepadatan dan keselamatan pendaki, yang menghabiskan begitu banyak waktu di titik tertinggi bumi selama berjam-jam, terjebak dalam kemacetan lalu lintas.

Selama mendaki, katanya kepada BBC, ia telah menyelamatkan empat sesama pendaki. Purja menyebut tiga di antara mereka menjalani “misi bunuh diri” lantaran “berdarah dari setiap sudut”.

Purja melakoni misinya tidak dengan terburu-buru. Pada Agustus lalu, ia mengaku kepada wartawan BBC, Colin Murray, mendaki Everest, Lhotse, dan Makalu dalam lima hari. Padahal, ia bisa saja merampungkannya dalam tiga hari.

Purja mengaku ia berhenti dua hari “untuk minum-minum”.

Pada September, upayanya sempat terhenti untuk menunggu izin mendaki gunung terakhir, Shishapangma, di kawasan otonomi Tibet yang dikuasai China.

Izin pendakian untuknya keluar pada 15 Oktober setelah Pemerintah Nepal mendekati Pemerintah China.

AP melaporkan Mingma Sherpa dari Seven Summit Treks di Kathmandu, yang memayungi ekspedisi itu, mengatakan Purja dalam kondisi sehat dan turun dengan aman dari puncak.

Para ahli panjat tebing menyebut rekor pencapaian penting dalam sejarah pendakian gunung.

“Ini adalah pencapaian besar bagi pendaki gunung dan tonggak penting dalam sejarah pendakian,” kata Ang Tshering, yang sebelumnya memimpin Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

Inilah 14 puncak gunung yang tingginya lebih dari 8.000 meter yang telah didaki Purja: Annapurna (8.091 m dpl), Nepal, 23 April; Dhaulagiri (8.167 m dpl), Nepal, 12 Mei; Kanchenjunga (8.586 m dpl), Nepal, 15 Mei; Everest (8.848 m dpl), Nepal, 22 Mei; Lhotse (8.516 m dpl), Nepal, 22 Mei; Makalu (8.481 m dpl), Nepal, 24 Mei; Nanga Parbat (8.126 m dpl), Pakistan, 3 Juli; G1 (8.080 m dpl), Pakistan, 15 Juli; G2 (8.035 m dpl), Pakistan, 18 Juli; K2 (8.611 m dpl), Pakistan, 24 Juli; Broad Peak (8.047 m dpl), Pakistan, 26 Juli; Cho Oyu (8.201 m dpl), China, 23 September; Shishapangma(8.027 m dpl), China, 29 Oktober. (bbc.com/AP)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home