Mantan Wakil PM Belanda Jadi Koordinator Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
PBB, SATUHARAPAN.COM-Sigrid Kaag, mantan wakil perdana menteri Belanda dan pakar Timur Tengah, ditunjuk sebagai koordinator PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda perang, kata Sekjen PBB mengumumkan pada hari Selasa (26/12).
Pengumuman Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyusul diadopsinya resolusi Dewan Keamanan pada hari Jumat yang meminta Guterres untuk segera menunjuk koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza, di mana lebih dari dua juta warga sipil sangat membutuhkan makanan, air dan obat-obatan.
Guterres mengatakan Kaag, yang fasih berbicara bahasa Arab dan lima bahasa lainnya, “membawa banyak pengalaman dalam urusan politik, kemanusiaan dan pembangunan serta diplomasi” ke jabatan barunya. Dia diperkirakan akan mulai tugas pada 8 Januari.
“Dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan memverifikasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” katanya, seraya menambahkan bahwa Kaag juga akan membentuk mekanisme PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan “melalui negara-negara yang bukan pihak dalam konflik tersebut.”
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza berada dalam krisis pangan, dengan 576.000 orang berada pada tingkat bencana atau kelaparan dan risiko kelaparan “meningkat setiap hari,” menurut sebuah laporan yang dirilis hari Kamis lalu oleh 23 organisasi PBB dan organisasi non-pemerintah. Mereka menyalahkan kelaparan yang meluas karena kurangnya bantuan yang masuk ke Gaza.
Israel menghentikan semua pengiriman makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar ke Gaza setelah serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Perang Israel-Hamas sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.900 orang di Gaza, dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, yang tidak membedakan antara korban tewas adalah warga sipil dan kombatan.
Setelah tekanan Amerika Serikat, Israel mengizinkan sedikit bantuan masuk melalui Mesir, namun badan-badan PBB mengatakan bahwa selama berminggu-minggu, hanya 10% kebutuhan pangan yang masuk ke Gaza. Pekan lalu, Israel membuka penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza dan lalu lintas truk meningkat tetapi serangan Israel pada Kamis pagi di persimpangan sisi Palestina menghentikan pengambilan bantuan, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA.
Kaag telah bertahun-tahun bekerja di Timur Tengah, termasuk di wilayah Palestina. Dia mulai bekerja untuk PBB pada tahun 1994 di Sudan dan pernah bekerja untuk UNRWA dan sebagai direktur regional Timur Tengah untuk badan anak-anak PBB, UNICEF.
Ia juga menjabat sebagai asisten direktur Program Pembangunan PBB, mengepalai misi PBB untuk menghancurkan senjata kimia Suriah, dan menjadi utusan khusus PBB untuk Lebanon hingga Oktober 2017.
Kaag kemudian menjadi menteri perdagangan dan pembangunan di pemerintahan Belanda, dan pada tahun 2018 ia menjadi menteri luar negeri perempuan pertama di negara tersebut. Baru-baru ini, ia menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan perempuan pertama mulai Januari 2022.
Pada bulan Juli, dia mengumumkan bahwa dia meninggalkan politik Belanda karena “kebencian, intimidasi dan ancaman” yang “membebani keluarga saya.” Dia mengatakan kepada situs web Euronews bahwa setelah menjadi menteri keuangan dan wakil perdana menteri dia menerima banyak ancaman pembunuhan, namun yang paling menakutkan adalah ketika seorang pria muncul di rumahnya sambil berteriak dan melambaikan obor yang menyala.
“Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, dan keselamatan keluarga Anda jelas merupakan prioritas tertinggi,” Kaag, ibu dari empat anak, mengatakan kepada Euronews pada bulan Oktober. “Bagi saya itu sulit, tapi bisa ditanggung. Itu berbeda untuk keluarga saya. Saya selalu mendengarkan mereka, dan pendapat mereka lebih penting daripada apa pun di dunia ini.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Peretas Korut Curi Kripto Senilai 58 Miliar Won
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peretas Korea Utara (Korut) berada di ba...