Manufaktur China Menguat, Harga Minyak Naik
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak di perdagangan Asia pada Senin (2/6) naik saat data menunjukkan aktivitas manufaktur China yang menguat memicu harapan banyaknya permintaan di kalangan konsumen energi utama dunia.
Tolok ukur AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman pada Juni naik 44 sen menjadi 103,15 dolar AS (sekitar Rp 1,2 juta) per barel sementara minyak Brenth North Sea untuk Juli naik 25 sen menjadi 109, 66 dolar AS (sekitar Rp 1,3 juta) per barel pada perdagangan pagi.
Pasar keuangan di Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, dan Selandia Baru pada Senin ditutup lantaran tanggal merah.
Aktivitas manufaktur Tiongkok menguat tertinggi dalam lima bulan pada Mei, kata pemerintah pada Minggu, sebuah tanda optimistik di tengah anjloknya pertumbuhan dalam ekonomi terbesar kedua di dunia.
Purchasing Managers Index (PMI) resmi mencapai 50,8 pada Mei, naik dari 50,4 pada Maret, menurut pernyataan Biro Statistik Nasional.
Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, menuturkan data tersebut memiliki “sentimen positif penting” terhadap harga minyak. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...