Marga Alam, dari Dunia Model ke Dunia Busana
SATUHARAPAN.COM – Pada masanya, Marga Alam dikenal sebagai model. Bukan hanya berlenggang-lenggok di panggung peragaan busana, ia juga tampil sebagai model iklan. Ia mendapat kesempatan membintangi beberapa iklan produk. Puncak prestasinya di dunia itu adalah menjadi Top Model Indonesia pada 1989.
Namun, seperti dikemukakan Marga dalam jumpa pers sebelum peragaan busana perdananya di Grand Ballroom Hotel Mulia pada 11 Juni lalu, menekuni dunia model pun ia tidak meninggalkan “pekerjaan” yang ia tekuni sebelumnya. Ia tetap menerima dan menggarap pesanan baju. “Saya tetap menjahit,” kata pria yang lahir di Surabaya itu.
Kegemaran merancang busana sendiri sejak remaja mendorongnya belajar secara serius bidang fashion design. Ia mengikuti pendidikan di Hollywood Modiste setelah pindah ke Jakarta selepas lulus SMA pada 1987. Ia lalu membuka usaha sendiri. Ia menangani sendiri seluruh proses produksi, mulai dari konsep desain, pemilihan material, hingga menciptakan busana yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Dunia model yang mempertemukannya dengan penata rambut trekenal Rudy Hadisuwarno, yang menawarinya menjadi asisten desainer di Rudy Hadisuwarno Bridal. Enam tahun Marga bekerja bersama Rudy, memberinya tambahan ilmu tentang busana pesanan khusus.
Berbekal gelar juara dua tingkat nasional lomba desain busana pengantin yang diadakan Argapindo, juga juara pertama dan juara umum tingkat ASEAN lomba sejenis, Marga Alam mengundurkan diri dari Rudy Hadisuwarno Bridal untuk mengejar cita-cita kembali membuka usaha sendiri. Almarhum perancang busana Ramli membimbing dan memberinya kesempatan belajar banyak tentang kebaya, yang mengantarnya mampu meluncurkan brand Marga Alam pada 1997.
Sejak itu Marga Alam dikenal sebagai perancang busana yang mengedepankan karakter seni. Rancangan Marga seperti kebaya, gaun malam, dan gaun pengantin, semua dikerjakan dengan proses handmade yang orisinal, dengan perhatian utama pada detail busana yang anggun dan mewah.
Marga dikenal sebagai perancang busana yang berkomitmen menciptakan busana yang bersiluet Indonesia namun bervisi internasional. Tak mengherankan, ia mendapat kepercayaan mendandani kontestan ajang Miss World 2009, 2010, 2011.
Pelanggannya berasal dari berbagai lapisan, di antaranya Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian, dan aktris Rima Melati.
“Saya bersyukur menemukan pengganti yang sesuai dengan selera saya sebelumnya, yaitu almarhum Ramli. Yang kebetulan, Marga Alam adalah anak didiknya juga,” kata Rima, seperti bisa dibaca dalam buku panduan peragaan busana.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...