Maroko Bongkar Jaringan ISIS
RABAT, SATUHARAPAN.COM - Maroko, Minggu (22/3), mengatakan telah membongkar sebuah “sel teroris” dan menyita senjata yang hendak digunakan untuk serangkaian pembunuhan dalam operasi yang menargetkan pendukung kelompok militan Islamis State (ISIS).
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Rabu lalu terjadi penyerangan ke museum nasional di ibu kota Tunisia, yang diklaim ISIS, dan menewaskan 20 turis asing serta seorang petugas polisi.
Kementerian dalam negeri mengatakan operasi tersebut dilakukan oleh badan penyelidikan yudisial yang baru dibentuk, namun tidak menyebutkan secara spesifik waktu dan jumlah tersangka yang ditangkap.
Beberapa penyergapan dilakukan di beberapa kota termasuk Agadir di Maroko barat daya, Marrakesh di selatan dan Boujaad di tengah, Tangiers di utara, Ain Harouda di dekat Casablanca dan di Sahara Barat.
“Senjata api dan sejumlah besar amunisi” yang akan digunakan “untuk membunuh para tokoh politik, militer, dan sipil,” telah disita di dekat Agadir, kata pihak kementerian, seperti dikutip oleh kantor berita nasional MAP.
Mereka mengatakan para anggota dari jaringan tersebut telah bersumpah setia kepada ISIS dan berjanji akan menargetkan pasukan keamanan Maroko serta mengirim orang-orang yang telah direkrut untuk berperang di Suriah dan Irak.
Menurut angka resmi dari pemerintah, sekitar 1.500 hingga 2.000 warga Maroko berperang atau berjuang bersama para militan di Irak dan Suriah serta Libya.
Sebelumnya Maroko dan Uni Emirat Arab, Selasa (17/3), menandatangani perjanjian kerja sama pemberantasan terorisme, terutama terhadap kelompok militan ISIS.
Perjanjian tersebut merupakan salah satu dari 21 kesepakatan yang dijadwalkan ditandatangani dalam kunjungan putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan ke Maroko.
Rincian mengenai kesepakatan tersebut tidak dibeberkan, namun Maroko merupakan salah satu negara yang tergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam menumpas ISIS di Irak dan Suriah.
Kesepakatan lainnya mencakup bidang pendidikan, pertanian, pariwisata, agama, kesehatan, energi, lingkungan dan urbanisasi yang ditandatangani dalam pertemuan antara Raja Mohammed VI dengan Sheikh Mohammed. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...