Marty Natalegawa Ungkap AS Pernah Minta TNI Ikut Tumpas ISIS
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM- Indonesia pernah diminta oleh Amerika Serikat untuk mengirim pasukan TNI bergabung dengan pasukan koalisi dalam memerangi kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Namun Indonesia menolak permintaan tersebut karena khawatir akan menuai reaksi balik dari kalangan Islam radikal di dalam negeri.
Hal ini diungkapkan oleh mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, ketika berbicara di sebuah acara di Crawford School Australian National University, sebagaimana dilaporkan oleh Sydney Morning Herald.
Marty Natalegawa yang menjadi menlu di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan, Indonesia merasa lebih baik berkontribusi dalam memerangi pengaruh ISIS melalui langkah-langkah mencegah persoalan ekstremisme di dalam negeri sendiri, dibandingkan dengan mengirim pasukan yang menurut dia lebih sebagai "kosmetik".
Meskipun Indoensia menolak keinginan Washington tersebut, menurut Marty, AS dapat menerimanya.
"Ketika Indonesia diminta untuk bergabung dalam pasukan koalisi melawan ISIS, respon kami pada waktu itu adalah kontribusi terbaik kami untuk melawan ancaman ISIS adalah dengan memastikan ideologi seperti itu, ancaman seperti itu, tidak berkembang biak di (Indonesia) negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, "katanya.
"Menurut kami kotribusi semacam itu lebih bermakna.... Bergabung dengan (pasukan koalisi) sekadar untuk menambah jumlah ... membuat foto-foto yang indah setiap kali bertemu di Jenewa atau ibukota Eropa lainnya, bisa membuat reaksi balik, sebuah reaksi yang tidak diinginkan, di dalam negeri. "
Natalegawa tidak menyebutkan secara eksplisit AS. Tapi ketika ditanya negara mana yang membuat permintaan keapda Indonesia untuk mengirimkan pasukan, ia bercanda: "Siapa yang akan menjadi pendukung utama pasukan koalisi? Negara itulah."
Marty Natalegawa melanjutkan: "Agar adil, negara yang bersangkutan memahami bahwa kami bisa melakukan hal-hal lebih jauh dengan mengatasi situasi internal kita sendiri daripada mengirimkan pasukan dalam jumlah kecil yang tujuannya bersifat dangkal dan kosmetik."
Editor : Eben Ezer Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...