Marzouki Tuding Trump Perburuk Pengabaian HAM di Dunia Arab
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Serangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap muslim dan dukungannya terhadap sejumlah pemimpin yang kuat, Kamis (2/3), memperburuk penghormatan terhadap hak asasi yang telah menurun secara dramatis di dunia Arab.
Mantan presiden Tunisia Moncef Marzouki mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia di negara-negara Arab “tidak lebih buruk dari sekarang,” menunjuk reaksi keras yang terjadi sejak pemberontakan Arab Spring pada 2011.
Marzouki, yang mengawasi transisi demokrasi yang terkadang bermasalah di Tunisia, menunjuk aksi penumpasan untuk mengagalkan revolusi di beberapa negara seperti Mesir, Yaman dan tentu Suriah, yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya melarikan diri dari rumah mereka.
“Hak asasi sudah menurun drastis,” katanya, yang berbicara di sela-sela Dewan HAM PBB.
Meski beberapa pemerintahan di kawasan itu disalahkan atas penurunan tajam hak asasi sejak Arab Spring, Marzouki menekankan bahwa “masa depannya tampak lebih suram karena pemerintahan Trump kian memperburuk pengabaian HAM.”
Dia menuding pemerintahan baru AS “medukung semua bentuk kediktatoran” di kawasan itu, menunjuk dukungannya terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi, seorang mantan kepala militer yang menggulingkan presiden terpilih Muhamad Morsi pada 2013.
Dan serangan Trump terhadap media dipandang oleh pemerintahan yang kurang demokratis di seluruh dunia sebagai lampu hijau untuk melakukan hal serupa, katanya.
“Hal tersebut akan mendorong lonjakan terorisme, bukan menurun,” katanya.(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...