Loading...
SAINS
Penulis: Melki 12:21 WIB | Rabu, 19 Februari 2025

Masalah Indra Perasa Berisiko Kematian Dini

Ilustrasi - Garam. Hilangnya kemampuan merasakan rasa asin menurut hasil studi berkaitan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi. Pixabay.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para peneliti mengaitkan hilangnya kemampuan indra perasa untuk merasakan rasa asin dan asam dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi.

Dalam studi baru yang dipublikasikan di JAMA Otolaryngology–Head & Neck Surgery, para peneliti mendapati mereka yang kehilangan kemampuan mengindra rasa memiliki risiko kematian dini 47 persen lebih tinggi​​​​.

Menurut siaran Medical Daily pada Senin (17/2), studi yang mengevaluasi kondisi lebih dari tujuh ribu orang dewasa berusia di atas 40 tahun itu juga menunjukkan bahwa orang yang tidak dapat merasakan rasa asin memiliki kemungkinan meninggal dini 65 persen lebih tinggi.

Sementara mereka yang kehilangan kemampuan untuk mendeteksi rasa asam memiliki risiko 69 persen lebih tinggi menurut studi baru tersebut.

Meskipun indra penciuman dan perasa sering dikaitkan satu sama lain, studi itu mencatat bahwa ketika orang kehilangan kemampuan indra perasa, mereka memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, terutama pada perempuan (71 persen), walau mereka masih bisa mencium secara normal.

Ketika membandingkan hilangnya kemampuan indra perasa berdasarkan jenis kelamin, para peneliti mendapati risiko kematian dini yang lebih tinggi pada perempuan yang kehilangan kemampuan mendeteksi rasa pahit dan pria yang kehilangan kemampuan merasakan rasa asam.

Namun, penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kehilangan kemampuan indra perasa secara langsung menyebabkan kematian dini.

Menurut para peneliti, hilangnya kemampuan indra perasa mungkin merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, yang dapat membantu menjelaskan hubungan antara hilangnya kemampuan merasakan dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Kehilangan kemampuan merasakan dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti efek samping obat-obatan, perawatan kanker, infeksi virus seperti COVID-19, masalah gigi, merokok, atau polip hidung.

Dalam banyak kasus, masalah tersebut membaik setelah penyebab yang mendasari diatasi, seperti ketika infeksi sembuh atau ketika kebiasaan merokok dihentikan.

Salah satu risiko dari hilangnya kemampuan merasakan adalah orang mungkin jadi menambahkan lebih banyak gula atau garam ke dalam makanan mereka, yang dapat membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi.

Di samping itu, karena indra perasa membantu orang mendeteksi makanan rusak, mereka yang kehilangan kemampuan merasakan berisiko lebih tinggi mengalami keracunan makanan karena mereka mungkin tidak dapat mengenali makanan yang rusak.

Kalau kehilangan kemampuan merasakan berlangsung lebih lama, orang mungkin juga akan makan lebih sedikit sehingga bisa kekurangan gizi.

Gangguan indra perasa parah dapat pula mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental, berpotensi menyebabkan stres atau frustrasi.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home