Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 06:45 WIB | Selasa, 15 September 2015

Masih Ada Guru yang Baik

Mereka adalah guru-guru honorer bergaji minim yang tetap setia mengajar.
Little Big Master (foto: onecoolfilm.com)

SATUHARAPAN.COM – Hong Kong 2009, sebuah lowongan kerja dibuka menawarkan posisi kepala sekolah, merangkap guru, merangkap tata usaha, merangkap tukang kebun, merangkap pesuruh, merangkap tukang bersih-bersih. Gaji yang ditawarkan adalah 4.500 Dollar Hongkong per bulan.

Mohon jangan merupiahkan jumlah tersebut… karena pendapatan tersebut akan dibelanjakan kembali di Hong Kong, kota kasino yang tidak pernah tidur... tempat hedonisme dimanjakan hingga pada puncak kepuasan tertinggi… resto mewah, surga belanja kelas tinggi, dan tentu saja,  taman bermain untuk orang-orang yang memiliki uang.

Semangkuk mi bakso di kios pasar kaget Hong Kong dijual dengan harga 20 HKD. Mi dengan topping lebih bergizi akan berharga 30 HKD. Harga sewa flat kecil-sederhana berada pada kisaran 3.500 HKD sebulan.

Sebagai satu-satunya orang yang melamar, Lillian Lui Lai-Hung langsung diterima. Ia baru saja pensiun dini dari sebuah TK internasional yang membayarnya 25.000 HKD sebulan, dan sedang menantikan perjalanan keliling dunia bersama suaminya. Perjumpaannya dengan anak-anak terpinggirkan TK Yuen Kong,  yang sedang membutuhkan kepala sekolah ini, telah mengubah jalan hidupnya.

Rencananya semula adalah memindahkan anak-anak ke sekolah yang lebih layak. Namun, hingga tulisan ini diturunkan, pada September 2015, Lillian masih bertahan di sana. Dari sekolah kecil-kumuh berisi 5 orang anak yang terancam tutup, kini TK Yuen Kong memiliki 5 orang guru yang mengajar 64 orang anak di ruang-ruang kelas yang penuh keceriaan. Segala sesuatunya berkembang di TK Yuen Kong… kecuali gaji Lillian. Ia masih menerima jumlah yang sama dan tidak mengharapkan kenaikan, demikian yang dituturkannya kepada sutradara yang mengangkat kisahnya ke layar lebar…

Melalui layar lebar, demikianlah saya mengenalnya… Kepala Sekolah di TK kecil yang berhati besar dan mulia. Little Big Master. Ketika lampu menyala dan saya menyeka sudut mata saya yang basah… sebuah kalimat terakhir ingin saya bawa pulang: ”Masih ada guru yang baik…”

Ya, masih ada guru yang baik… yang lebih mementingkan kebutuhan anak didiknya ketimbang materi yang diterimanya. Dia adalah Ibu Guru Muslimah yang membangkitkan seorang penulis besar dari ruang kelasnya yang reyot. Dia adalah Butet Manurung yang menyibak rimba untuk memberikan secercah cahaya bagi penghuninya. Mereka adalah guru-guru  honorer bergaji minim yang tetap setia mengajar.

Masih ada, dan masih akan ada lagi.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home