Masih Terjadi Gempa Susulan di Pidie
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Kecamatan Tangse, Kecamatan Pidie, Provinsi Aceh, hingga saat ini masih merasakan guncangan gempa susulan pascagempa utama berkekuatan 5,6 skala Richter pada Selasa (22/10).
Guncangan gempa kemarin telah merusk sebanyak 381 unit bangunan rumah penduduk yang rusak berat maupun ringan. Selain itu, sembilan unit masjid dan delapan meunasah (mushala) di sejumlah desa di Kecamatan Tangse juga rusak berat, sedang dan ringan.
Data kerusakan juga meliputi 13 gedung sekolah (SD/MI, SMP dan SMA/sederajat) juga mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan akibat gempa yang berdampak terhadap 11 dari 22 desa di Kecamatan Tangse.
Sampai rabu (23/10) masih terjadi gempa susulan dan gempa terbaru pukul 09.45 WIB, dan sebagian warga juga terlihat perhamburan saat merasakan guncangan.
Warga merasakan sedikitnya sembilan kali guncangan gempa susulan pascagempa utama yang terjadi pukul 12.45 WIB Selasa (22/10) itu. Sejumlah warga berhamburan dan berdiri di depan rumah masing-masing saat merasakan guncangan gempa tadi. Mereka trauma dengan gempa kemarin siang.
Gempa tersebut juga menimbulkan kerusakan pada dua jembatan, 43 ruko dan kios milik warga. Akibat gempa yang terparah ada di Tangse,Kabupaten Pidie itu.
Korban meninggal satu orang karena serangan jantung, dan tiga penduduk Tangse juga mengalami cidera terkena runtuhan bangunan. Sementara itu, BNPB menyebutkan gempa juga berdampak kerusakan di tiga kecamatan di Pidie, yakni Tangse, Mane dan Geumpang.
Namun terdapat lima desa di Kecamatan Tangse mengalami kerusakan cukup parah yaitu Gampong (desa) Neubok Badeuk, Pulo Kawa, Pulo Seunong, Keude Tangse, dan Blang Bungong. (Ant)
Editor : Sabar Subekti
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...