Masjid di Prancis Jadi Sasaran Grafiti Rasial
BAYONNE, SATUHARAPAN.COM - Warga Muslim yang akan menjalankan shalat subuh di Prancis barat daya, Jumat (9/1), menemukan grafiti (coretan) bersifat rasial di masjid, dua hari setelah serangan di Paris yang mengakibatkan 12 orang meninggal.
Grafiti tersebut dicoretkan dalam cat hijau berpendar di pintu gerbang, tong sampah dan papan nama di luar masjid di Bayonne, kata presiden asosiasi Muslim setempat, Abderrahim Wajou, kepada AFP.
Coret-coretan tersebut menyinggung serangan pada Rabu terhadap mingguan satire Charlie Hebdo, salah satunya bertuliskan "Kebebasan Charlie", dan lainnya bertuliskan "pembunuh" dan "Arab kotor", kata Wajou.
"Kami khawatir aksi-aksi semacam ini akan meningkat," katanya. "Kami seperti halnya orang lain, terkejut dengan apa yang terjadi terhadap Charlie Hebdo, apa yang terjadi merupakan suatu ketidakadilan. Namun membubuhkan penistaan pada luka hanya akan menyemai perselisihan."
Tempat-tempat ibadah Muslim di beberapa kota di Prancis menjadi target sejak serangan di Charlie Hebdo yang sangat mengguncang Prancis. Serangan-serangan itu, yang juga melibatkan tembakan dan pelemparan granat kosong, tidak mencederai siapapun. (AFP)
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...