Massa Demo Menuntut Gereja St Bernadette Ditutup
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Gereja Paroki St. Bernadette di Bintaro, Tangerang Selatan, didemo oleh ratusan pendemo yang mengatasnamakan warga sekitar pada hari Minggu (22/9).
“Mereka datang minta gereja ditutup,” kata Pastor Paroki St. Bernadet, Paulus Dalu Lubur CICM, kepada Tempo, usai kejadian.
Para pengunjukrasa lalu menggembok pintu masuk gereja dari luar, sebagai tanda bahwa gereja itu tidak boleh lagi digunakan. Menurut Paulus, para pendemo datang dengan mengenakan pakaian berwarna putih dan ikat kepala berwarna merah.
“Mereka mengatasnamakan warga sekitar,” kata dia. Masa pendemo juga memasang spanduk yang bertuliskan "Forum Komunikasi Umat Islam Sudimara Pinang Bersatu." Demonstrasi terjadi pada pagi hari dan berlangsung sekitar tiga jam.
Umat Katolik Paroki St Bernadet Ciledug beribadat di BSS (Bangunan Sekolah Sementara) Sang Timur, setelah mendapat izin dari Lurah Karang Tengah dengan Surat Rekomendasi Nomor 192/Pem/VII/1992, tertanggal 21 Juli 1992. Sejak itu, BSS menjadi pusat kegiatan umat katolik paroki tersebut.
Namun, pada Minggu, 3 Oktober 2004, massa yang menyebut masyarakat sekitar melakukan demonstrasi dan meminta tempat tersebut tidak lagi digunakan untuk ibadah. Mereka bahkan membangun tembok di pintu gerbang menuju sekolah itu, dan memblokir akses ke sekolah.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo, mengatakan, paroki tersebut memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) pada 11 September 2013. “Warga telah menyetujui pembangunan tersebut,” kata Romo Benny. (ucanews.com / hidupkatolik.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...